Nah, memperingati Hari Puisi Nasioal yuk kita kenalan dengan salah satu sosok penyair sekaligus esais Tanah Air, Ahda Imran. Mungkin banyak yang belum mengenal Ahda, namun dia sudah punya banyak prestasi lho.
Dilansir dari laman Ditsmp Kemdikbud, Ahda Imran lahir Baruah Gunuang, Sumatra Barat dan besar di Cimahi, Jawa Barat. Sebagai penulis, ia terpilih dalam program Writer Residence Komite Buku Nasional di Paris. Kumpulan puisinya “Rusa Berbulu Merah” terpilih sebagai nominasi lima besar Anugerah Kusala Sastra Khatulistiwa.
Kumpulan puisi yang sama dan kumpulan “Lidah Orang Suci” terpilih sebagai buku sastra Rekomendasi Majalah Tempo pada 2014 dan 2021 serta mendapatkan Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kategori Kumpulan Puisi Tahun 2022.
Novel biografisnya “Jais Darga Namaku” diangkat ke layar lebar dengan judul Before, Now & Then (Nana) dan terpilih mengikuti Berlinale Festival 2022 di Berlin. Karya alih wahana tersebut berhasil membawa Ahda Imran masuk dalam Nominasi Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Festival Film Indonesia 2022.
Antara 2000-2011 setiap pekan ia menulis kritik dan reportase seni di Harian Pikiran Rakyat Bandung. Menetap di Bandung, bergiat di Selasar Bahasa dan Titimangsa Foundation. Ahda juga menulis naskah Monolog Inggit Garnasih (2013) yang disutradarai Wawan Sofwan dan dimainkan oleh Happy Salma.
Dengan sederet prestasi yang berhasil diukir, karya-karya Ahda Imran menjadi sangat layak untuk dibaca lho. Kalian dapat dengan mudah membacanya baik dalam bentuk fisik maupun digital.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News