Manting Sarafatma Santosa alumni LKP Sanita yang mempunyai dua Maneka Salon. DOK Vokasi Kemdikbud
Manting Sarafatma Santosa alumni LKP Sanita yang mempunyai dua Maneka Salon. DOK Vokasi Kemdikbud

Kisah Sukses Manting Buka 2 Salon Setelah Kecemplung di LKP Sanita

Renatha Swasty • 05 Juni 2023 14:26
Jakarta: Manting Sarafatma Santosa tak pernah tertarik dengan dunia kecantikan. Siapa sangka, kini dia sudah membuka Maneka Salon di dua cabang.
 
Manting bercerita, setelah masa sekolah usai dia masih bingung menentukan arah jalan hidup. Ibunya lalu memberikan saran agar ia ikut kursus tata kecantikan rambut di LKP Sanita, Trenggalek, Jawa Timur.
 
Mulanya, dia sempat enggan datang kelas program reguler karena merasa bukan passionnya. Lama kelamaan Manting justru jatuh cinta dengan dunia kecantikan.
“Saya benar-benar tidak punya dasar di dunia kecantikan, tetapi berkat belajar di LKP Sanita, lama kelamaan saya tertarik untuk memperdalami hal tersebut,” cerita Manting dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Senin, 5 Juni 2023.
 
Awalnya, Manting mengikuti kursus tata kecantikan rambut. Namun, karena ia harus berlatih lebih banyak dibandingkan dengan siswa lainnya, Manting juga mengikuti kursus tata rias pengantin dan spa.
 
Hingga di akhir 2013, dia mendapatkan sertifikat kompetensi tata kecantikan rambut. Tak mau menyia-nyiakan keahliannya, Manting membuka Maneka Salon dengan modal nekat.
 
“Habis lulus sekolah dan kursus saya langsung buka salon, nerusin usaha ibu yang sempat padam di 2010. Dulu tuh buka salon masih di ruang tamu, alat-alatnya pun masih sederhana. Saya cuma punya obat rebonding satu paket saja, satu kursi, dan satu kaca,” kenang Manting.
 
Manting bercerita pada 2013-2014 masih sulit promosi karena hanya mengandalkan omongan dari mulut ke mulut. Saat itu, dia juga mengandalkan Facebook pribadinya. Kini, Maneka Salon berkembang pesat. Berawal dari Manting yang mengerjakan sendiri, kini dia sudah mempunyai 20 pegawai kompeten yang juga bersertifikat.
 
13 tahun bukan waktu sebentar. Maneka Salon tumbuh dengan dedikasi keringat dan air mata Manting. Dia sadar membuka bisnis kecantikan diperlukan ilmu.
 
Manting terus menambah pengetahuan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan lain berstandar internasional, seperti Choi Jin dan Tjuming asal Korea, Loreal, dan Jonathan. Dia juga seringkali ke LKP Sanita, almamaternya untuk meminta petunjuk.
 
“Sebelum bicara bisnis, saya sadar, saya harus menambah kompetensi. Makanya saya haus akan belajar. Dengan ikut pelatihan, saya bisa mengembangkan bisnis salon,” beber Manting.
 
Dari hasil kerja keras dan semangatnya terus belajar, Manting kini bisa mengembangkan salon menjadi lebih besar. Dia sudah mempunyai dua cabang salon dengan peralatan dan fasilitas lengkap.
 
Peralatan untuk treatment rambut dan pewarnaan rambut juga tersedia di salon tersebut, seperti hair washing station, alat mikrodermabrasi, hair iron, hair color equipment, dan masih banyak lagi. Manting juga tak berhenti berinovasi.
 
Mulai 2015, ia bersama tim salonnya mulai menerka-nerka tren rambut yang akan tren di Indonesia. “Kami belajar mendiagnosa rambut bagaimana yang bisa jadi blow permanent. Lalu, saya mengikuti juga tren salon luar negeri. Hingga akhirnya sekarang blow sama curly menjadi tren di Indonesia, bahkan sampai saat ini,” beber dia.
 
Dia juga mesti menguasai teknik pewarnaan rambut. Saat ini, agar pelanggannya puas, Maneka Salon menguasai teknik balayage, teknik airtouch, dan banyak lagi untuk menghasilkan karya dan kreasi rambut pelanggan.
 
Usahanya untuk terus berkembang membuahkan hasil. Manting meraup omzet puluhan juta rupiah setiap bulan karena salonnya digemari banyak pengunjung. Tidak hanya pengunjung baru, pengunjung langganan juga selalu mempercayakan Maneka Salon untuk perawatan rambut.
 
“Maneka adalah salon kekinian modern yang selalu upgrade ilmu dan memiliki banyak inovasi baru. Itu adalah strategi saya untuk mengembangkan salon,” ungkap Manting.
 
Dia juga menerima lulusan LKP Sanita yang sudah bersertifikat minimal level 2. Tak main-main, ia seringkali memberikan beasiswa atau pelatihan kepada pegawainya untuk terus meningkatkan kompetensi.
 
Manting sadar dunia kecantikan telah membawanya menjalani kehidupan lebih baik. Semua yang ia gapai hari ini tak mungkin terwujud bila ia tidak kursus di LKP Sanita.
 
“Makanya, saya sangat berterima kasih kepada Bu Anik, pimpinan LKP Sanita. Ia mengajari saya dari nol sampai saya bisa buka salon sendiri,” tutur Manting.
 
Manting mengaku tanpa LKP Sanita, mungkin ia masih tetap kehilangan arah tak tahu apa yang ingin digapai. Langkah sederhananya dengan mengikuti kursus telah membawanya menemukan jati diri.
 
LKP Sanita yang berdiri sejak 2008 telah menghadirkan wirausahawan maupun pekerja kompeten di bidang kecantikan. LKP Sanita kerap menerima bantuan program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) maupun Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW).
 
Program tersebut merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang berguna untuk menghadirkan lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan wirausaha muda yang berdaya saing.
 
Manting juga menjadi mitra DUDI untuk LKP Sanita sejak 2016. Pimpinan LKP, Anik, bangga dengan kesungguhan Manting karena alumni LKP-nya telah berhasil dan sukses.
 
“Manting punya semangat yang luar biasa. Saya selalu memberikan motivasi kepadanya. Bahkan ia pun menjadi mitra DUDI LKP Sanita dalam pengembangan kurikulum, magang, dan juga menerima lulusan untuk bekerja dengannya,” beber Anik.
 
Baca juga:  Nganggur Setahun, Liza Dapat Kerja Berkat Program PKK LKP IBTI

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(REN)




LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif