"Kami telah menghentikan sementara PTM di 10 sekolah yang terdapat sejumlah siswa yang terkonfirmasi positif covid-19 dan menggantinya dengan belajar daring untuk dua pekan ke depan serta menerapkan PTM terbatas kepada seluruh sekolah lainnya," kata Kepala Dinas Pendidikan Palembang Ahmad Zulinto di Palembang, Selasa, 8 Februari 2022.
Dia menjelaskan, untuk sekolah yang terdapat siswanya positif covid-19, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat melakukan pelacakan kepada siswa dan guru yang kontak erat dengan siswa terinfeksi virus korona itu. Dengan pelacakan itu diharapkan bisa dicegah penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah serta lingkungan tempat tinggal siswa dan guru yang kontak erat.
Sementara mengenai penerapan PTM terbatas dengan kapasitas 50 persen di seluruh sekolah, selain dampak ditemukan kasus covid-19 di 10 sekolah, juga dilakukan sebagai tindak lanjut dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level dua di Palembang.
Dalam PTM terbatas tersebut, pihaknya menetapkan hari belajar menjadi dua hari dalam satu pekan dan setiap kelas maksimal berisi 17 siswa. Kemudian waktu belajar satu mata pelajaran di kelas dibatasi hanya 30 menit, dan satu hari maksimal empat mata pelajaran.
Baca juga: Gibran Berharap PTM di Surakarta Dibuka Kembali Pekan Depan
Sedangkan siswa lainnya yang tidak hadir di kelas tetap mengikuti kegiatan belajar-mengajar secara daring. Melalui upaya tersebut diharapkan penularan covid-19 di lingkungan sekolah dapat diminimalkan dan kegiatan sekolah bisa segera kembali dilakukan PTM secara normal.
Kepala Dinas Kesehatan Palembang Fenty Aprina menambahkan, kasus covid-19 di kota ini meningkat sejak akhir Januari 2022 dan terdapat sejumlah siswa di 10 sekolah terkonfirmasi positif terinfeksi virus korona.
Untuk mencegah penyebarluasan virus korona, pihaknya melakukan pelacakan kepada siswa dan guru yang kontak erat dengan siswa di 10 sekolah yang kini kegiatan belajarnya telah ditutup sementara dan dialihkan belajar daring. "Tim Dinkes melakukan sterilisasi dan pelacakan terhadap kontak erat, baik siswa maupun tenaga pengajar di sekolah tersebut, ujar Fenty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News