Teknologi (Kemendikbudristek), tahun ini kembali menyelenggarakan Fasilitasi Bidang
Kebudayaan (FBK). Tema FBK tahun 2022 adalah Kearifan Lokal (Sandang, Pangan, dan
Papan) untuk Kekinian dan Masa Depan.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid mengatakan, tema ini dipilih karena sebagai tiga fondasi utama yang menjadi landasan untuk bermasyarakat dan berinteraksi dengan alam dan manusia. "Ada dua kategori cakupan kegiatan yang nantinya dilakukan oleh penerima bantuan," kata Hilmar, Minggu, 13 Februari 2022.
Pertama, Dokumentasi Karya/Pengetahuan Maestro. Kegiatan ini meliputi merekam dan merangkum karya ataupun pengetahuan seorang maestro. Kegiatan kedua yaitu pendayagunaan ruang publik.
Kegiatan ini berupa pemanfaatan terhadap sarana atau prasarana publik, baik secara
fisik maupun virtual untuk kepentingan pemajuan kebudayaan. Adapun penerima bantuan diprioritaskan yang berdomisili dan akan melaksanakan kegiatan kebudayaan di daerah 3T.
Kemudian berada di provinsi yang nilai Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Tahun 2020 lebih rendah dari nilai IPK Nasional Tahun 2020 dan secara pragmatis melibatkan partisipasi aktif penyandang disabilitas maupun perempuan. Selain itu, juga diprioritaskan kepada partisipasi aktif kelompok lansia, melaksanakan kegiatan terkait warisan budaya tak benda (WBTB), serta secara entitas maupun secara kepengurusan belum pernah menerima bantuan tahun sebelumnya.
Pendaftaran FBK 2022 dibuka besok, Senin 14 Februari hingga 14 Maret 2022 dan seleksi proposal akan berlangsung tanggal 14 Maret sd 14 April 2022. Mekanisme seleksi FBK mencakup
pembukaan pendaftaran, seleksi proposal, pemilihan lokasi, unggah dokumen, penetapan,
penetapan, lokakarya dan kontrak kerja.
Penyelenggaraan FBK pada tahun 2021 telah memfasilitasi sebanyak 131 penerima. Selain itu juga menghasilkan program-program terbaik di bidang kebudayaan yang menarik, potensi dan komitmen dalam upaya pemajuan kebudayaan baik di masing-masing maupun dalam ruang lingkup nasional.
Program-program tersebut dapat diakses melalui laman fbk.id yang juga menampilkan secara
singkat profil penerima dan profil kegiatan yang dapat dilaksanakan dengan membantu
memfasilitasi bidang kebudayaan. Termasuk di dalamnya, kontak penerima FBK untuk
keperluan memperluas jejaring masyarakat dalam berkebudayaan.
Baca juga: Bantuan Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kembali Dibuka, Lansia Jadi Prioritas
Selain informasi seputar pelaksanaaan dan program FBK tahun 2021, pengajuan proposal
untuk tahun 2022 juga dapat diakses melalui laman fbk.id. Dengan demikian, para pengusul
bisa mendapatkan informasi tentang petunjuk teknis FBK 2022, serta kontak dan ruang
konsultasi untuk meningkatkan pelayanan publik terkait FBK.
Hilmar menjelaskan, bagi komunitas atau lembaga yang masih belum paham dan ingin memperoleh kejelasan lebih mendalam, akan ada sesi Coaching Clinic mengenai FBK. Coachong clinic tersebut berupa pertemuan singkat selama 1 jam yang dilakukan secara daring dan berlangsung seminggu dua kali dengan dua kali sesi pertemuan setiap harinya
“Melalui coaching clinic ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta
pengembangan ide-ide yang akan dituangkan dalam bentuk proposal sehingga fasilitasi yang
akan diberikan semakin terarah,” pungkas Hilmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News