Foto: Dok Kominfo
Foto: Dok Kominfo

Mendidik Anak di Era Digital, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Medcom • 19 Mei 2024 23:10
Jakarta: Orang tua berperan penting dalam mendidik anak di era digital. Dimulai dengan secara bijaksana mengenalkan gawai kepada anak. 
 
"Orang tua harus memahami risiko penggunaan gawai pada anak. Mereka juga harus menetapkan batasan penggunaan gawai dan internet," kata Spesialis Anak, dr William Jayadi Iskandar, melalui keterangan tertulis yang diterima Minggu, 19 Mei 2024.
 
Pernyataan William itu dikemukakan saat menjadi salah satu pembicara dalam Obral Obrol Literasi Digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Komunitas Birthday Club. Tema yang diangkat adalah Kasih Literasi Digital Ibu Kepada Beta.

William mengatakan Organisasi Profesi Dokter Anak sudah menetapkan batasan waktu menatap layar (screen time) untuk anak. Misalkan, anak umur di bawah 2 tahun tidak boleh sama sekali menggunakan gawai, kecuali video call. Selanjutnya, anak usia antara 2 hingga 5 Tahun maksimal 1 jam per hari. 
 
"Sementara, anak di atas 5 tahun maksimal 2 jam per hari," ujar William.
 
Baca: Hindari Kecanduan Gim Online, Literasi Digital Jadi Kompetensi Wajib Sejak Dini

Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia justru menunjukkan tingginya penggunaan gawai pada anak. Tercatat, 98% anak usia 6-12 tahun sudah menggunakan gawai. 
 
Dan rata-rata anak menggunakan gawai per harinya adalah 6 jam 45 menit. Jumlah durasi itu antara lain untuk nonton video, memakai aplikasi game, dan menggunakan media sosial.
 

Pengasuhan demokratis

Pemengaruh Andien Aisyah mengaku merasakan manfaat internet bagi anak. Salah satunya memudahkan anak mengakses pengetahuan. 
 
Meski demikian, Andien juga menyadari risiko penggunaan internet. Seakan internet mengakomodasi rasa ingin tahu, tapi seringnya justru mendistraksi dan menggiring pada penelusuran informasi dengan topik acak.
 
Baca: Ini Tiga Jurus Promosi Budaya dengan Konten Digital

Untuk mengatasinya, Andien mengenalkan pengasuhan yang demokratis. Anak diajak bermusyawarah dan bisa ngobrol dengan asyik dan menerapkan hal yang sama-sama enak. 
 
"Bahkan, saat anak marah maka orang tua sebaiknya  mengidentifikasi sebab anak marah dan menerapkan kesepakatan terhadap anak saat menggunakan gawai," kata dia.
 

Cara anak tak kecanduan gawai

Untuk mencegah kecanduan gawai pada anak, Kementerian Kesehatan menyarankan kepada orang tua untuk meluangkan waktu lebih banyak dengan anak. Orang tua harus memiliki inisiatif melakukan aktivitas yang menstimulus anak melakukan kegiatan menarik seperti bermain boneka atau petak umpet. 
 
Agar terhindar dari kecanduan gadget, orang tua juga harus bijak dengan tidak menggunakan gawai sebagai pengasuh kedua atau sarana untuk mengalihkan perhatian untuk anak saat sibuk. 
 
Alih-alih menggunakan gadget untuk menarik perhatian anak, orang tua juga disarankan untuk aktif menanyakan kegiatan apa yang ingin dilakukan dengan orang tuanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan