Tatacipta terpilih dari dua calon lainnya yang telah melalui proses pemilihan sejak 4 September 2024. Yuk kita kenalan lebih dalam dengan Prof. Tatacipta dikutip dari laman itb.ac.id:
Prof. Tatacipta menyelesaikan program Sarjana (1988-1993) dan program Magister (1993-1995) di ITB. Dia kemudian melanjutkan pendidikan Doktor di Wessex Institute of Technology (1995-1997) yang kemudian ditransfer ke Queen Mary University of London (1997-2000).
Dia juga melanjutkan pendidikan Profesi Insinyur di ITB pada 2019. Saat ini, Prof. Tatacipta menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) dan Ketua Kelompok Keahlian Mekanika Padatan dan Struktur Ringan.
Karier Tatacipta dimulai sejak 1994 di berbagai bidang. Antara lain menjadi Wakil Direktur Hubungan Internasional, Direktorat Kemitraan dan Hubungan Internasional ITB (2015-2020), Sekretaris Komisi Nilai-nilai Luhur, Forum Guru Besar ITB (2017-2019), Ketua Komisi Keilmuan Masa Depan, Forum Guru Besar ITB (2020), dan sebagainya.
Baca juga: Selamat! Prof. Tatacipta Dirgantara Terpilih Sebagai Rektor ITB 2025-2030 |
Pada 2024, Tatacipta menorehkan prestasi sebagai tokoh transportasi nasional oleh Kementerian Perhubungan RI. People of the Year METRO TV 2021, Penghargaan atas Scientific breaktrough against pandemi, Tim Ventilator Indonesia ITB (2021), Distinguish Graduate, Lembaga Ketahanan Nasional PPSA XXII (2019), dan puluhan prestasi lainnya sejak 1995.
Hingga kini, dia telah menulis 98 makalah terindeks Scopus, h-index 13 dan citation 821, 172 dokumen pada Google Scholar, h-index 19 dan citation 1337.
Dalam pemilihan rektor ITB, Prof. Tatacipta merencanakan tiga program strategis, yakni pendidikan unggul kelas dunia, riset inovasi unggul dan berdampak, dan pemimpin, pelopor, dan penghela kemajuan.
Selain itu, terdapat program pemberdaya seperti pemberdayaan modal insani, tata kelola budaya organisasi, kampus yang menginspirasi, kemitraan strategis, kesejahteraan dan jaminan sosial, dan ekosistem ITB Kinarya.
Prof. Tatacipta membawakan tagline “ITB4thGenUni Empati-Kolaborasi-Inovasi”. Dia membawa visi 4th Generation University kelas dunia yang unggul dan mandiri sebagai pelopor perubahan untuk pembangunan bangsa berkelanjutan melalui integrasi pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat serta kewirausahaan dan inovasi multidisiplin, untuk menghasilkan karya dan solusi holistik yang memadukan aspek humaniora, seni, sains, teknologi dan bisnis.
Visi tersebut diturunkan menjadi empat misi, yaitu:
- Pendidikan Unggul: Menghasilkan lulusan yang berkompeten, berbudi luhur, dan berwawasan global
- Riset Inovatif: Menghasilkan karya penelitian dan inovasi unggul, relevan, dan berdaya saing tinggi
- Penggerak Kemajuan: Memimpin dan mempelopori kemajuan melalui kontribusi pemikiran dan solusi isu strategis
- Insan Berdaya: Memberdayakan seluruh modal insani untuk menghasilkan karya terbaik melalui tata kelola yang baik dan lingkungan yang mendukung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News