Terlebih lagi di saat pandemi covid-19, menambah urgensi perlunya penguasaan literasi digital di masyarakat. Pandemi Covid-19 tidak hanya menguji sektor ekonomi dan kesehatan Indonesia, tetapi juga sektor pendidikan kita, terutama kemampuan literasi kita.
Dikelilingi oleh banyak hoaks dan berita menyesatkan, kita dituntut untuk lebih berhati-hati dalam memproses informasi dan menghasilkan keputusan yang rasional. Nadia menjelaskan, literasi digital adalah kemampuan untuk memahami, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang didapat melalui berbagai sumber digital secara bertanggung jawab.
Oleh karena itu, literasi digital tidak hanya cukup dengan kemampuan mengoperasikan gawai pintar dan internet. Pengguna internet di Indonesia meningkat tajam sejak beberapa tahun belakangan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pengguna internet di Indonesia meningkat sebesar 22 persen selama periode 2015-2019. Peningkatan terbesar berasal dari perkotaan sebesar 55 persen.
Sementara itu penambahan pengguna internet dari pedesaan berjumlah 31 persen. Selain itu, pandemi covid-19 semakin memperlihatkan betapa vitalnya peran internet. Keterbatasan gerak menyebabkan peningkatan aktivitas masyarakat di dunia maya.
Berdasarkan temuan dari Google, Temasek, dan Bain & Company (2020), konsumen baru yang berbelanja melalui e-commerce meningkat sebesar 37 persen selama masa pandemi. Sebelum pandemi, persentase masyarakat berusia 5-24 tahun yang menggunakan internet meningkat dalam empat tahun terakhir, dari 33,98 persen ke 59,3 persen.
Seperempat dari populasi pengguna internet di Indonesia adalah anak-anak dan remaja. Dapat diperkirakan adanya peningkatan pengguna internet di kalangan anak-anak dan remaja selama masa pandemi akibat kebijakan Belajar dari Rumah (BDR).
Peningkatan aktivitas secara daring selama masa pandemi ini semakin memperkuat urgensi peningkatan digital literasi bagi masyarakat.
Tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia, sayangnya, tidak diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang mumpuni. Faktanya, masyarakat Indonesia cukup rawan terpapar hoaks dan misinformasi, terlibat dalam perundungan siber, serta menjadi target penipuan di dunia maya.
"Pada konteks pandemi, pada saat ini banyak masyarakat Indonesia yang mudah percaya dengan hoax dan misinformasi tentang Covid-19,” jelasnya.
Berdasarkan hasil survei dari Cluster Innovation and Governance (CIGO) Universitas Indonesia kepada 772 responden di DKI Jakarta pada bulan September lalu memperlihatkan bahwa 21 persen dari mereka percaya bahwa covid-19 merupakan rekayasa elit global.
Dapat disimpulkan bahwa rendahnya literasi digital dapat mempengaruhi usaha pemerintah dan masyarakat untuk menangani pandemi ini. Berdasarkan data dari Economist Intelligence Unit tahun 2020, Indonesia berada di peringkat 61 dari 100 negara terkait dengan kesiapan menggunakan internet.
Posisi Indonesia lebih rendah dan tertinggal cukup jauh dari negara tetangga seperti Singapura (peringkat 22) dan Malaysia (peringkat 33). Nadia merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penguasaan literasi digital.
Pertama, mengingat urgensi peningkatan literasi digital, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) harus berpikir ulang dalam menyusun kurikulum mata pelajaran TIK agar sesuai dengan tuntutan zaman.
Baca juga: 54% Lulusan Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Tak Pede Masuk Dunia Kerja
Ada baiknya apabila konten pembelajaran TIK lebih memprioritaskan pengajaran dalam penggunaan dan menyampaikan informasi yang didapat secara daring dengan bertanggung jawab, mengidentifikasi informasi daring yang dapat dipercaya dan cara mengamankan peserta didik selama aktivitas daring mereka.
Kompetensi seperti ini akan sangat relevan dengan tuntutan era digital saat ini. Di sisi lain, upaya ini perlu diimbangi dengan keterlibatan orang tua dalam mengawasi anaknya.
Ada baiknya Kemendikbud juga menjalin kerja sama yang komprehensif dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang memiliki berbagai inisiatif terkait dengan literasi digital seperti Siberkreasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id