"Program ini terintegrasi hingga penerapannya," ujar Komarudin dalam temu media di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020.
Dia menambahkan sport science itu perlu dikembangkan, apalagi setelah UNJ memiliki gedung olahraga yang baru. UNJ membentuk tim kecil untuk mengembangkan fasilitas tersebut.
Dia menjelaskan, untuk sport science, UNJ bekerja sama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sementara sport industry, UNJ bekerja sama dengan dunia industri untuk proses hilirisasi.
"Contohnya skoring pada cabang olahraga panahan, UNJ telah memiliki teknologinya. Tapi belum diproduksi secara massal, karena belum memiliki dana. Untuk itu perlu bekerja sama dengan industri," terang dia.
UNJ juga menguasai konsep olahraga untuk pariwisata. Akan tetapi UNJ tidak bisa berjalan sendiri dalam mengembangkannya. Oleh karena itu, pihaknya akan membentuk tim dan juga menggalang kerja sama dengan dunia industri.
Baca: Sempat Tersandung Plagiarisme, UNJ Targetkan Akreditasi Kembali Unggul
Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan UNJ, Abdul Syukur, mengatakan, pihaknya memperoleh hibah Gelanggang Olahraga (GOR) dari Pemprov DKI Jakarta. Peran UNJ dalam mencetak atlet dianggap telah mengharumkan nama daerah. GOR tersebut tidak semata digunakan untuk tempat latihan, tetapi juga ada teknologi di bidang olahraga di GOR itu.
"Contohnya kolam renang, meski ukurannya kecil tetapi bisa mengukur kecepatan atlet, alat untuk biomekanik,dan sebagainya," terang Abdul.
Sedangkan, untuk sport tourism, UNJ sedang mengembangkan sumber daya manusia (SDM) melalui program studi olahraga rekreasi. Ini merupakan program studi pertama di bidang olahraga rekreasi di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News