Pengamat pendidikan, Doni Koesoema, menilai istilah marketplace kurang tepat. Sebab, istilah tersebut biasanya digunakan untuk berdagang barang maupun jasa.
"Kok istilahnya kurang tepat, guru kok kaya jual beli. Itu untuk istilah-istilah oranng-orang startup yang kemudian ada marketplace jual barang, jual jasa, sekarang ada jual guru," kata Doni dalam YouTube Pendidikan Karakter dikutip Selasa, 13 Juni 2023.
Doni mengakui saat ini merupakan era digital. Namun, tidak semua dibuatkan plaftorm. "Dan seolah-olah begitu ada platform sudah dapat menyelesaikan persoalan pendidikan," tutur dia.
Dia menilai gagasan tersebut bagus. Namun, Doni khawatir gagasan itu akhirnya tidak relavan dan tidak menyelesaikan persoalan.
"Jadi ide tentang marketplace guru ini sesuatu yang biasa dan wajar. Tetapi menjadi tidak wajar ketika sebenarnya persoalan yang dibahas itu tidak terkait dengan marketplacenya," tutur Doni.
Baca juga: Pimpinan Komisi VIII DPR Desak Kemdikbud Kaji Ulang Gagasan Marketplace Guru |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News