Ilustrasi. Pexel
Ilustrasi. Pexel

Psikolog Unair Ungkap Pemicu Bunuh Diri pada Mahasiswa hingga Pencegahannya

Renatha Swasty • 04 Juli 2023 14:43
Jakarta: Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Atika Dian Ariana menjelaskan penyebab seseorang bunuh diri dapat dikategorikan secara biopsikososial. Secara biologis, orang tersebut dapat memiliki keluhan fisik yang membuat tidak berdaya seperti masalah jantung dan hormonal.
 
Sedangkan, secara psikologis yang bersangkutan kemungkinan memiliki kerentanan untuk merasa tidak berarti. Selain itu, secara sosial remaja akan masuk ke dalam relasi sebaya yang merasa hangat dan inti. Kegagalan dari beberapa aspek tersebut dapat membuat seseorang merasa depresi.
 
“Beberapa hal seperti putus dengan pacar atau merasa ditolak oleh kelompok bisa jadi membuat dia merasa frustasi,” jelas Atika dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 4 Juli 2023.

Dia menyebut lewat pendekatan tersebut, dapat diketahui faktor terdekat bunuh diri adalah depresi dari proses sosial. Pada konteks mahasiswa, pertemanan merupakan faktor sosial yang penting.
 
Pertemanan dianggap membantu dalam proses keberlangsungan akademik dan pendewasaan diri. Rasa kegagalan dalam relasi tersebut berisiko memicu munculnya perasaan tidak berdaya dan kesepian, yang juga meningkatkan risiko depresi.
 
“Teman bukan hanya diperlukan untuk keperluan akademis melainkan juga untuk memenuhi tugas perkembangan mereka di tahapan usia remaja ke dewasa awal yang seharusnya membangun relasi sosial dan interpersonal yang intim,” papar dia.
 
Atika menyebut pikiran ataupun niat yang disertai upaya bunuh diri memerlukan penanganan segera. Pastikan, lingkungan di sekitar orang dengan pikiran bunuh diri aman dari hal yang bisa meningkatkan risiko.
 
Misalnya, berbagai benda tajam dan ketinggian. Selain itu, pastikan yang bersangkutan bersama orang lain karena peran dukungan sosial sangat penting, bisa dari keluarga ataupun teman terdekat.
 
Sosok di sekitar juga harus paham langkah pencegahan dan penanganan dengan mengetahui hotline tanggap darurat. Libatkan pula professional bila diperlukan dalam penanganan dengan kasus berat.
 
“Di beberapa kampus ada help-center dan pusat layanan psikologis atau kesehatan yang bisa dikunjungi. Atau bisa juga mencari bantuan profesional di luar kampus, seperti psikolog atau psikiater untuk berkonsultasi,” kata dia.
 
Atika menyebut hidup sehat adalah tanggung jawab diri sendiri. Dia berpesan ketika mempunyai pikiran ataupun niat untuk mengakhiri hidup segera mencari bantuan sesegera mungkin.
 
Misalnya, curhat ke orang yang dipercaya atau melakukan konseling kepada profesional. Secara pribadi, beri afirmasi ke diri sendiri bahwa hidup adalah berkah tak ternilai yang layak diperjuangkan.
 
“Mulai terapkan gaya hidup sehat, perhatikan diri sendiri, dan fokus pada hal-hal bermanfaat yang membuat hidup lebih bermakna,” pesan dia.
 
Baca juga: Cara Mengenali Self Harm, Yuk! Hindari Keinginan Melukai Diri

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan