Matching Fund adalah program yang menawarkan pendanaan kepada perguruan tinggi dan dunia usaha dunia industri (DUDI) yang ingin berkolaborasi dalam menjawab tantangan terkait dunia industri dan membentuk ekosistem Merdeka Belajar dengan Kampus Merdeka.
Ditjen Dikristek juga berharap partisipasi insan perguruan tinggi serta mitra dapat kian meningkat sehingga lebih banyak lagi proposal yang masuk. Pihaknya juga mengharapkan ada pengembangan riset oleh perguruan tinggi agar menghasilkan produk dan keahlian yang dapat diterapkan pada masyarakat, pemerintah, dan industri yang kelak berdampak pada daya saing nasional.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Program Matching Fund, Didi Rustam, berharap proposal yang akan masuk dapat lebih baik dan berkualitas dibandingkan dengan batch sebelumnya. Dia juga mengungkapkan proposal yang gugur disebabkan karena masih ada beberapa proposal yang kurang lengkap dari sisi administrasi. Didi mengimbau kepada pengusul di batch kedua ini untuk membaca panduan dengan teliti serta tidak menganggap remeh persyaratan administrasi.
Sementara itu, Reviewer program Matching Fund, Setiawan Sakti, menyampaikan dari sisi substansi penting untuk membangun kemitraan pada perguruan tinggi. Hal ini dapat dimulai oleh dosen yang membangun reputasi kepakaran melalui penelitian dan diseminasi.
Tips Proposal Lolos Matching Fund
Berikut sejumlah tips agar proposal kamu lolos Matching Fund:1. Baca panduan dengan teliti
Perlu diingat panduan Matching Fung berbeda di tiap tahunnya. Maka, kamu perlu memperhatikan dengan saksama setiap persyaratan dan sejumlah poin yang harus dipenuhi dan dicantumkan dalam proposal. Sebab pada batch sebelumnya, banyak peserta yang gugur karena proposal tidak lengkap.2. Lengkapi persyaratan administrasi secara detail
Persyaratan administrasi juga menjadi penting dalam pengajuan proposal. Hal ini menjadi persyaratan wajib untuk meloloskan peserta ke tahapan selanjutnya.Reviewer program Matching Fund, Lilis Nuraida, mengungkapkan sejumlah kesalahan yang kerap terjadi pada proses evaluasi administrasi dan pitching. Seringkali, terdapat kesalahan pada berkas tanda tangan, ketidaksesuaian lampiran, ketidaklengkapan pernyataan, dan tidak melakukan revisi terkait pemenuhan administrasi. Jadi jangan anggap remeh, ya!
3. Skema harus relevan
Dalam membuat proposal tersebut, tentunya kamu harus memahami skema yang akan ditawarkan serta output (luaran) yang diharapkan pada program Matching Fund 2023.Setiawan menerangkan pada batch kali ini, terdapat dua skema besar, yakni skema A Kemitraan bagi Hilirisasi Inovasi Hasil Riset atau Kepakaran. Sementara itu, Skema B Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat atau Efisiensi Tata Kelola Pemerintahan. Perbedaan keduanya terletak pada masalah bisnis di masyarakat.
Lilis Nuraida juga menerangkan pada proses penilaian sebelumnya, masih terdapat ketidaksesuaian topik dengan luaran terkait pemilihan skema. Selain itu, perbedaan skema juga tidak sama dengan yang tertulis pada sistem.
Misalnya, bidang keahlian pengusul kurang mendukung dan pengembangan akan dilakukan oleh orang lain. Terdapat pula bidang usaha mitra yang tidak sesuai dengan pengusulan kegiatan dan mitra tidak memahami kewajiban investasi pada Skema Matching Fund. Maka, kamu harus memperhatikan Skema yang kamu pilih agar relevan dengan luaran dari kemitraan.
4. Kirim Proposal jauh sebelum batas waktu
Gangguan pada sistem ketika proses pengiriman bisa terjadi kapan saja, terlebih pada saat batas waktu pengumpulan. Banyak peserta yang akan mengumpulkan pada waktu tersebut sehingga rawan terjadi kesalahan pada sistem. Alangkah lebih baik, kamu mengumpulkan proposal jauh sebelum tenggat waktu yang ditentukan dan cek kembali kelengkapan proposal tersebut sebelum dikirim.Banyak hal yang harus disiapkan dalam penyusunan proposal hingga tahap verifikasi kelayakan dan akhirnya dapat didanai. Maka, diperlukan perencanaan serta eksekusi yang matang sebelum mengirim proposal. (Jessica Gracia Siregar)
Baca juga: Kiat Sukses Ikut Program Matching Fund, Ini Penyebab Proposalmu Gugur |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News