"Apa yang kami lakukan selama ini adalah mendorong tumbuhnya industri film di daerah. Beberapa daerah sudah mulai terlihat. Kami upayakan agar tidak terpusat hanya di Jakarta saja," ujar Mahendra dalam diskusi dengan Fortadikbud, Sabtu, 4 Januari 2023.
Dia mengatakan kemajuan industri perfilman di daerah sangat penting. Sebab, keberagaman materi film yang datang dari daerah bisa menjadi modal berprestasi di mancanegara.
Hal itu, kata dia, telah terbuku. Misalnya, munculnya film Indonesia Nana dan Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas yang memenangi festival internasional.
"Film Nana mengangkat penggunaan bahasa Sunda, sedangkan Seperti Dendam mengangkat kisah di Pantai Utara. Ini menarik mengingat dunia internasional juga sedang tertarik dengan diversity atau keberagaman," tutur dia.
Mahendra mengungkapkan salah satu tantangan dalam pertumbuhan industri film di daerah adalah banyaknya sineas. Dia menyebut semua pihak harus ikut mendorong dalam pemajuan pertumbuhan industri film di daerah.
Di sisi lain, tidak sedikit sineas dari daerah berkarier di Jakarta. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri.
"Untuk itu kita lakukan pembinaan kepada sineas-sineas muda. Suatu saat mereka sudah siap, kita dorong untuk memajukan daerah masing-masing," kata dia.
Baca juga: Keikutsertaan Film Pendek di Kancah Internasional Bukti Karya Sineas Nasional Berkualitas |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News