"Kita telah berkomunikasi dengan Rektor IPB dan Dikti meminta perguruan tinggi untuk melakukan edukasi ke mahasiswa tentang literasi finansial," kata Tjitjik kepada Medcom.id, Rabu, 16 November 2022.
Dia mendorong edukasi kepada mahasiswa ini melibatkan pihak ketiga. Misalnya, pelibatan bank dalam memberikan literasi finansial ke mahasiswa.
"Untuk seluruh perguruan tinggi, hal ini dapat melibatkan mitra-mitra profesional dari bank untuk memberikan wawasan tentang pengelolaan keuangan bagi mahasiswa," beber Tjitjik.
Rektor IPB University Arif Satria mengungkapkan, kasus ini berawal dari tawaran keuntungan 10 persen oleh pelaku dengan melakukan suatu proyek bersama. Mahasiswa IPB diminta mengajukan pinjaman online ke suatu aplikasi penyedia pinjaman.
Lalu, pelaku meminta dana tersebut digunakan untuk transaksi di toko online milik pelaku. Setiap nominal transaksi itu, mahasiswa dijanjikan mendapatkan komisi 10 persen dan cicilan dibayarkan oleh pelaku. Namun, hingga saat ini, pelaku tidak pernah memenuhinya.
"Artinya, ini bukan kasus berupa mahasiswa IPB University yang membeli barang, kemudian tidak bisa bayar. Namun ini kasus yang diduga ada unsur penipuan dengan modus baru yang dilakukan oleh satu oknum yang sama, yang sudah kita identifikasi dan dilaporkan ke polisi,” ujar Arif dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 November 2022.
| Baca juga: Marak Mahasiswa Terjerat Pinjol, Kemendikbudristek Sebut Literasi Finansial Harus Ditingkatkan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id