Seperti halnya Bumi, memiliki satelit bulan yang memberikan manfaat besar terhadap kelangsungan bumi dan kehidupannya. Lalu, apa jadinya bila satelit bumi ini, yaitu Bulan meledak dan hilang? Simak penjelasannya dikutip dari laman Kelas Pintar:
Bumi dan bulan hanya berjarak 22.500 km. Asal mula Bulan merujuk pada beberapa penjelasan mengenai proses pembentukan Bulan, satelit alami Bumi. Teori yang paling dikenal adalah hipotesis tubrukan besar.
Dalam hipotesis tubrukan besar menyatakan Bulan terbentuk dari puing-puing yang tersisa dari tubrukan antara Bumi dan benda seukuran planet Mars yang disebut Theia, sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Hipotesis tubrukan besar adalah hipotesis ilmiah yang paling diakui saat ini tentang proses terbentuknya Bulan.
Kehadiran Bulan menjadi satelit Bumi memberikan pengaruh besar terhadap Bumi. Bulan tetap berada di orbitnya karena gaya gravitasi yang diberikan Bumi, tetapi Bulan juga memberikan gaya gravitasi ke bumi. Hal itu menyebabkan pergerakan lautan Bumi membentuk jalur pasang surut Bumi.
Manfaat Bulan bagi Bumi
Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan menjadi satelit terbesar kelima dalam Tata Surya. Berdasar ukuran planet, Bulan dengan diameter 27 persen dan kepadatan 60 persen dibandingkan dengan bumi.Bulan disebut sebagai satelit Bumi karena bergerak mengelilingi Bumi. Diperkirakan terbentuk sekitar 4,51 miliar tahun lalu, tidak lama setelah Bumi terbentuk. Berbeda dengan Bumi, Bulan tidak punya atmosfer. Ini karena Bulan memiliki ukuran lebih kecil dengan medan magnet lemah.
Sebaliknya, Bumi memiliki lebih banyak massa untuk menahan atmosfer serta medan magnet kuat yang melindunginya. Berikut manfaat besar bulan:
1. Menstabilkan iklim
Bulan memiliki peranan penting bagi perubahan iklim di Bumi. Perubahan iklim ini terjadi karena Bulan membatasi rotasi Bumi. Bila rotasi Bumi tidak dibatasi Bulan, maka pergerakan akan terlalu cepat. Rotasi yang terlalu cepat akan membuat suhu Bumi menurun drastis. Hal itu terjadi karena Matahari tidak memiliki cukup waktu menghangatkan Bumi.2. Penerangan di malam hari
Bulan adalah salah satu penerangan alami di Bumi. Satelit alami ini memang tidak memancarkan cahaya, namun memantulkan cahaya Matahari ke Bumi pada malam hari.3. Memperlambat rotasi Bumi
Dengan adanya Bulan, Bumi melakukan rotasi lebih lambat. Tanpa adanya Bulan, waktu di Bumi akan jadi lebih pendek dari biasanya.4. Menjaga Bumi pada porosnya
Bulan juga memiliki peranan menjaga Bumi tetap pada porosnya. Bumi memiliki kemiringan 23,4 derajat dengan perubahan antara 22,1 derajat hingga 24,5 derajat. Bila tidak ada gaya tarik dari Bulan, kemiringan Bumi bisa berubah hingga 45 derajat. Hal itu akan berakibat pada perubahan iklim di Bumi. Bahkan tanpa poros seimbang, Bumi bisa mengalami siang selama enam bulan dan malam enam bulan.Lalu, apa jadinya bila Bulan meledak dan hilang?
Dikutip dari laman Science Focus, keberadaan Bulan memiliki fungsi vital terhadap bumi dan kehidupan didalamnya. Apabila Bulan meledak dan hilang, akan menjadi malapetaka. Berikut hal yang memungkinkan bila Bulan meledak, yakni:
1. Durasi hari akan konstan
Bulan memberikan gaya gesek kecil pada Bumi yang berputar, menyebabkan laju rotasi melambat seiring waktu. Akibatnya, karena kecepatan rotasi melambat dan panjang hari terus bertambah.Dengan meledaknya bulan dan hilang akan menyebabkan Bumi berotasi dengan kecepatan konstan. Durasi hari di Bumi tetap 24 jam selama sisa waktu keberadaan Bumi hingga Matahari mati.
2. Pasang surut berubah
Pasang surut Bumi juga akan berubah karena gravitasi yang diberikan Bulan pada lautan tidak akan ada lagi. Itu artinya, pasang surut Bumi akan jauh lebih kecil. Pasang naik dan pasang surut menghadirkan perbedaan menarik dan besar bagi kita yang tinggal di dekat pantai, terutama bila berada di teluk atau area lain di mana air menggenang.3. Kemiringan Bumi tidak stabil lagi
Bulan diketahui memengaruhi kemiringan Bumi pada porosnya. Dengan meledaknya Bulan dan hilang, artinya rotasi Bumi tidak lagi dipengaruhi gravitasi Bulan, kemiringan Bumi akan menjadi tidak stabil dan berubah drastis. Bisa jadi, Bumi akan miring lebih dari 45 derajat.Dengan kemiringan seperti ini, dampaknya adalah musim akan berubah, suhu di seluruh dunia akan berubah signifikan, dan zaman es kemungkinan besar akan terjadi di berbagai belahan dunia karena mereka tidak akan mendapatkan banyak sinar Matahari.
4. Hujan puing bulan ke bumi
Meskipun bongkahan Bulan akan sangat besar, padat, dan bahkan berpotensi lebih besar dari asteroid yang memusnahkan dinosaurus, energinya akan jauh lebih sedikit karena kecepatan orbit lebih rendah dan mungkin saja akan bergerak hanya dengan kecepatan 8 km/detik.5. Langit malam akan lebih terang
Langit malam secara alami akan jauh lebih cerah. Begitu Bulan meledak dan semua sisa-sisanya hilang, objek paling terang kedua dari pandangan langit di Bumi ini akan hilang sama sekali.Matahari secara alami 400 ribu kali lebih terang daripada Bulan purnama perigee (titik terdekat Bulan terhadap Bumi). Tanpa Bulan, tidak akan ada penghalang alami bagi langit yang gelap sepanjang tahun.
Itulah hal-hal yang terjadi bila Bulan meledak. Sebagai satelit Bumi yang memberikan pengaruh besar terhadap kehidupan manusia, meledaknya Bulan tentu akan mengacaukan kehidupan.
Baca juga: Kupas Singkat Eksistensi Terumbu Karang Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id