"Memang baru 30 persen dari 10 ribuan lebih sopir angkot divaksin. Tentunya kita targetkan seluruh sopir angkutan akan disuntik vaksin," ucap Bobby di Medan, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Hal ini, lanjut dia, dilakukan agar masyarakat dan pelajar yang menggunakan jasa angkutan kota terhindar dari penyebaran virus korona, khususnya bagi siswa SMP di luar gerbang sekolah.
Wali kota membeberkan, sebab para sopir angkot banyak berinteraksi rata-rata paling sedikit 20 orang per hari, sehingga dikhawatirkan menjadi tempat penyebaran covid-19. "Level PPKM Kota Medan semakin turun, tentunya aktivitas juga dilonggarkan termasuk PTM. Hal yang dikhwatirkan dengan dimulainya PTM berada di luar gerbang sekolah, salah satunya angkutan kota," jelas Bobby.
Baca juga: ITB Siap Menarik Rem Jika PTM Terbatas Memburuk
Bobby juga mengaku, tidak seluruhnya sopir angkot memiliki KTP Kota Medan. Karenanya, ujar Bobby, Pemkot Medan segera berkoordinasi Pemprov Sumut agar sopir angkot bukan warga Medan tetap divaksin.
"Sopir angkutan kota kita bukan cuma dari Medan. Melainkan ada dari Deli Serdang dan Binjai. Tapi kita ingin sopir yang tidak memiliki KTP Medan dapat divaksin," tutur Bobby.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, mengaku pihaknya akan mendorong seluruh pekerja transportasi darat di daerah ini untuk divaksin. "Kita akan berkoordinasi dengan Organda, dan mengimbau sopir angkot bersedia divaksin. Jika tidak pun, nanti kita minta Organda untuk ikut merazia sopir angkot itu," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News