Ilustrasi sekolah. Medcom.id
Ilustrasi sekolah. Medcom.id

Menjalankan Kurikulum Merdeka Diakui Butuh Waktu

Ilham Pratama Putra • 27 Juni 2023 17:32
Jakarta: Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengakui menjalankan Kurikulum Merdeka tidaklah mudah. Dia menyebut implementasi Kurikulum Merdeka membutuhkan waktu.
 
"Menerapkan Kurikulum Merdeka ini benar-benar secara bertahap," kata Nino, sapaan karib Anindito Aditomo, dalam Puncak Acara Festival Kurikulum Merdeka dalam siaran YouTube Kemendikbudristek, Selasa, 27 Juni 2023.
 
Dia menceritakan proses awal penerapan Kurikulum Merdeka pada 2020. Saat itu, Kurikulum Merdeka masih masa pengembangan dan berada pada tahap uji coba.

"Mulai dari pengembangan pada 2020, uji coba di 3.000 sekolah di seluruh Indonesia termasuk di sekolah 3T. Kita sengaja mencari keragaman untuk betul-betul mengecek dan mengevaluasi apakah Kurikulum Merdeka bisa diterapkan di semua kondisi di Indonesia," ungkap dia.
 
Pada 2022, Kemendikbudristek menawarkan Kurikulum Merdeka sebagai opsi untuk diadopsi sukarela. Dari situ, kata dia, terdapat peningkatan implementasi Kurikulum Merdeka yang cukup signifikan.
 
Nino mengungkapkan cukup mengejutkan, sebab 140.000 satuan pendidikan sukarela mendaftarkan diri menerapkan Kurikulum Merdeka. Tahun ini, pihaknya membuka lagi secara sukarela implementasi Kurikulum Merdeka.
 
"Dan tambahannya lebih banyak lagi, 160.000 satuan pendidikan sehingga lebih 300.000 satuan pendidikan akan menerapkan Kurikulum Merdeka bahkan sebelum kurikulum ini ditetapkan menjadi kurikulum nasional," beber Nino.
 
Baca juga: Keunggulan Kurikulum Merdeka, Pakar UGM: Pelajar pun Bisa Menjadi Ahli

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan