Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) melalui Unit Wirausaha dan Inovasi mengembangkan pengujian kehalalan makanan dan minuman dengan alat magLEAD 12gC.
Dekan FTUI, Heri Hermansyah, menyampaikan magLEAD 12gC merupakan hibah dari Precision System Science (PSS) Co, Ltd., Jepang sebagai tindak lanjut pengembangan kolaborasi dengan mitra industri Jepang yang dilaksanakan oleh delegasi FTUI pada November 2022.
“Ke depannya, akan banyak potensi penelitian dengan memanfaatkan magLEAD 12gC. FTUI juga berencana untuk mengembangkan pengujian kehalalan produk makanan dan minuman sebagai bagian dari program Entrepreneurship Keteknikan,” kata Heri dalam keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2023.
MagLEAD 12gC dapat mengekstraksi asam nukleat (DNA) secara cepat, tepat, dan terjangkau. Alat ini mampu mengekstraksi asam nukleat dari sampel apa saja termasuk mendeteksi keberadaan DNA babi.
Magnetic bead extractions di dalamnya dapat menyediakan penyembuhan asam nukleat yang lebih efisien. Selain itu, reagent cartridges dan in-tip extractions dalam alat ini mampu meminimalisasi sampah plastik dan reagen serta mengurangi kontaminasi.
Instrumen magLEAD 12gC berasal dari teknologi Magtration® yang telah digunakan di lebih dari 10.000 instrumen di seluruh dunia. Perwakilan Precision System Science (PSS) Co, Ltd., Hirao Yuki, menyebut alat ini dapat mengekstraksi asam nukleat dari sampel apa saja. DNA dan RNA bisa diekstraksi dalam waktu 30 menit dengan ekstraksi kimiawi baru, yaitu MagDEA Dx.
Dengan metode amplifikasi, magLEAD 12gC dapat memfasilitasi pengembangan inovasi PCR (Polymerse Chain Reaction), LAMP (Loop-mediated Isothermal Amplification), SmartAmp (Smart Amplification Process), NASBA (Nucleic Acid Sequence-based Amplification), dan RPA (Recombinase Polymerase Amplification) melalui proses ekstrasi DNA.
Setelah proses koordinasi dengan PSS Jepang dan PT ITS Science Indonesia, saat ini magLEAD 12gC telah terpasang di Gedung i-CELL FTUI. Dengan adanya alat ini, diharapkan ke depan Unit Wirausaha dan Inovasi FTUI bersama peneliti di lingkungan FTUI dapat berfokus pada pengembangan inovasi pengujian kehalalan makanan dan minuman.
“Dalam waktu dekat, semoga FTUI dapat bekerja sama dengan pihak industri yang tertarik untuk menguji kehalalan makanan dan minuman hasil produksinya,” kata Kepala Unit Wirausaha dan Inovasi FTUI, Muhammad Sahlan.
Baca juga: RSCM dan RSUI Masuk World’s Top Academic Health Centres Brand Finance 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News