Al Arofatus Naini, raih doktor di usia 26 tahun. Foto: Unpad
Al Arofatus Naini, raih doktor di usia 26 tahun. Foto: Unpad

Cerita Naini, Usia 26 Tahun Jadi Doktor dan Hasilkan 13 Publikasi Internasional

Citra Larasati • 13 Juli 2023 08:46
Jakarta:  Al Arofatus Naini meraih gelar doktor pada Program Doktor Ilmu Kimia Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam Sidang Promosi Doktor di Kampus FMIPA Unpad. Uniknya, Naini menyandang gelar doktor pada usia muda, yaitu 26 tahun.
 
Naini berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Terpenoid dari Kulit Batang Dyxoxylum parasiticum dengan Aktivitasnya Sebagai Imunomodulator Toll-Like Receptor 4 (TLR4) dan Sitotoksistasnya terhadap Sel Kanker Payudara (MCF-7) dan Sel Kanker Serviks (HeLa)”.  Disertasi dipresentasikan di hadapan tim promotor, tim oponen ahli, dan representasi guru besar, ia pun berhasil meraih gelar Doktor dengan yudisium “Dengan Pujian”.  
 
Naini mengatakan, ia merupakan penerima beasiswa Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Kemendikbudristek pada 2019.  Menjadi mahasiswa Sarjana Kimia di Universitas Lambung Mangkurat pada 2015, Naini berhasil menyelesaikan studinya selama 3,5 tahun.

Setelah itu, ia langsung mempersiapkan diri untuk mendaftar program beasiswa PMDSU.  “Masuk Sarjana pada 2015 dan lulus awal 2019, jadi bisa ada waktu mempersiapkan diri sebelum pembukaan beasiswa PMDSU. Begitu beasiswa dibuka saya sudah siap, jadi tidak ada gap year,” kata Naini.
 
Naini pun memilih calon promotor Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., dari Unpad. Dasarnya karena topik riset Prof. Unang berfokus proses pencarian senyawa baru sumber daya alam asli Indonesia. Karena dirasa cocok dengan minatnya, ia pun langsung mendaftar.
 
Gayung bersambut, Naini berhasil bergabung menjadi tim riset Unang melalui program PMDSU. Berhasil meraih beasiswa PMDSU, perempuan kelahiran Lamongan, 21 April 1997 ini tidak menyia-nyiakan kesempatannya. Ia langsung “ngebut” melakukan studi dan risetnya. Sebagian besar risetnya dilakukan di Laboratorium Sentral Unpad.
 
Riset yang dilakukan Naini berupa isolasi senyawa dari bahan alam kulit batang Dyxoxylum parasiticum. Kajian fitokimia yang dilakukannya menghasilkan 28 terpenoid, termasuk delapan senyawa sesquiterpenoid dan sesquiterpenoid dimer baru serta tujuh senyawa tetranortriterpenoid baru.
 
Penemuan senyawa baru yang juga dilengkapi dengan aktivitas biologisnya berperan penting dalam pengembangan dunia farmakologi.  Khususnya pencarian senyawa baru dari tumbuhan endemik Indonesia untuk ragam pengobatan kanker payudara dan kanker serviks.

13 Publikasi Internasional Bereputasi

Kerja keras Naini berbuah manis. Kendati studi dan risetnya terhambat oleh pandemi covid-19, ia berhasil lulus Program Magister pada awal 2021, kemudian dilanjutkan ke Program Doktor hingga lulus di Juli 2023.
 
Tidak sekadar lulus, ada target lain yang berhasil dicapai Naini, yaitu menghasilkan publikasi internasional. Tidak tanggung-tanggung, 13 publikasi internasional bereputasi dihasilkan Naini. Empat publikasi bertindak sebagai penulis pertama, sedangkan sisanya menjadi penulis kedua. Sepuluh publikasi di antaranya masuk ke dalam Q1.
 
“Selalu ada target, karena kalau mahasiswa PMDSU itu tidak bisa lulus tanpa publikasi, sehingga dari awal sudah didesain seperti itu,” ujar Naini yang mengaku artikel ilmiahnya sempat mengalami beberapa penolakan.
 
Selain itu, ia juga berhasil menjadi mahasiswa Sandwich Program di Ubon Ratchatani University, Thailand pada Juli 2022 hingga Agustus 2023 dan di Osaka University, Jepang, Desember 2022 – Juni 2023. Keikutsertaan Naini dalam program ini berpengaruh pada penyelesaian studinya.
 
Sejak awal, Naini bertekad untuk meraih gelar Doktor di usia muda. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan cita-citanya menjadi dosen yang sudah diniatkan sedari awal kuliah Sarjana.
 
“Saat memilih prodi Kimia sebagai jurusan perkuliahan, saya sudah targetkan ingin jadi dosen di prodi Kimia. Untuk bisa mewujudkan hal itu, satu-satunya cara pastinya harus dapatkan gelar Doktor, sehingga beasiswa PMDSU ini cocok buat tujuan hidup saya,” ujar Naini yang saat ini akan melanjutkan Postdoctoral selama setahun di Unpad dengan supervisor Prof. Unang Supratman.
 
Prof. Unang Supratman mengatakan, Naini merupakan sosok yang potensial. Pasalnya, ia merupakan lulusan terbaik dari ULM yang melamar beasiswa PMDSU.
 
“Setelah ada chemistry-nya, akselerasi belajarnya yang cepat. Ini menandakan jika yang berpotensi kalau difasilitais dengan baik tentu akan bisa lulus lebih cepat,” ujar Unang.
 
Dengan meraih Doktor di usia 26 tahun, Unang optimistis Naini bisa lebih mudah mengembangkan kelimuannya, khususnya di bidang kimia organik bahan alam. Memiliki masa pengabdian yang lebih panjang, diharapkan potensi akademik di Indonesia bisa bersaing dengan negara lain.
 
“Saya menangkap program PMDSU ini untuk menjaring bibit unggul indonesia, dan diberi kesempatan, karena S-2 dan S-3 itu kan sesuatu yang mahal. Karena itu, pemerintah sediakan beasiswa ini. Ini kesempatan terbaik,” ujarnya.
 
Baca juga: Dulu Mahasiswa Termuda di FK Unair, Kini Kuliah di Imperial College London

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan