Ajang yang terbuka untuk umum tersebut dapat diikuti grup musik dengan minimal jumlah anggota empat orang dan maksimal delapan orang. Peserta juga dibebaskan berkolaborasi dengan warga negara asing (WNA) maksimal satu orang.
“Linmtara harus menjadi sarana yang berkontribusi konkret dalam penguatan karakter, ketahanan, diplomasi, hingga peningkatan kesejahteraan pelaku,” kata Direktur Perfilman, Musik dan Media, Ahmad Mahendra, dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Juli 2022.
Mahendra menuturkan Linmtara bisa diikuti merata oleh anak-anak muda dari seluruh provinsi. Dia berharap lomba ini nantinya dapat semakin memperkuat ekosistem musik tradisi.
“Dengan demikian capaian Linmtara ini tidak berhenti pada inovasi saja namun juga harus mampu membuka peluang industri yang baik untuk memperkuat ekosistem musik tradisional kita. Terlebih pengayaan literasi, perluasan apresiasi, dan publikasi karya menjadi pilar penyelenggaraan Linmtara,” tutur Mahendra.
Linmtara merupakan kompetisi musik nusantara yang secara khusus ditujukan untuk mendorong generasi muda Indonesia agar semakin mencintai kekayaan budaya musik tradisi Indonesia melalui konsep ekspresi yang kreatif, inovatif, dan kekinian tanpa meninggalkan jati diri budaya bangsa. Orientasinya ialah merepresentasikan spirit pelestarian yang dinamis dalam menjawab tuntutan dan tantangan global dengan tetap membawa identitas keberagaman musik tradisi yang khas.
Ketua Panitia Linmtara, Setyawan Jayantoro, menyampaikan 242 kelompok berasal dari 29 provinsi dan 120 kota/kabupaten terdaftar dalam program Linmtara 2021. “Raihan ini tentu menjadi catatan krusial yang memperlihatkan antusiasme masyarakat, khususnya semangat generasi muda dalam berperan serta mengembangkan inovasi musik tradisi nusantara melalui berbagai wujud kreativitas yang sangat menjanjikan,” kata pria yang akrab disapa SJ itu.
SJ optimistis perjalanan Linmtara berpotensi kuat menjadi tren di kalangan generasi muda musik nusantara. Khususnya dalam mengapresiasi kekayaan musik tradisi Indonesia melalui sebuah ajang kompetisi yang mendidik.
Sementara itu, Ketua Yayasan Atsanti, Nilo Wardhani, menyebut eksistensi dari penyelenggaraan program Linmtara harus dapat memperkokoh pijakan Indonesia sebagai bangsa besar untuk terus menggali nilai-nilai spiritualitas budaya Nusantara yang tercermin dari musik tradisi.
“Generasi muda Indonesia dapat dipacu untuk terus-menerus mengaktualisasikan kekayaan dan keberagaman musik tradisi nusantara sebagai materi kreativitas penciptaan musik yang mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika dalam konteks kekinian melalui ajang ini,” tutur Nilo.
Salah satu juri Linmtara 2022, Singgih Sanjaya, mengungkapkan pentingnya publikasi karya hasil dari Linmtara. “Hasil dari Linmtara ini kiranya dapat memperluas publikasi karya-karya musik kreatif dan secara konsisten terus mengembangkan konsep inovasi semacam ini sehingga panggungnya akan semakin berkembang, berinovasi terus menerus hingga mendunia,” tutur dia.
Lomba Inovasi Musik Nusantara tidak hanya berkutat mengenai perebutan gelar kejuaraan dan hadiahnya. Namun, juga ada rangkaian integral dengan berbagai proses edukasi yang intensif, mulai dari sarasehan, diskusi bersama artis/seniman melalui podcast tematik, mentoring 25 besar, masterclass, hingga publikasi 10 karya terbaik dalam panggung.
Final akan dilaksanakan pada 29-30 September secara live streaming YouTube dan pengumuman pemenang pada 1 Oktober. Penutupan Program Linmtara 2022 akan digelar di Candi Borobudur pada 10 Oktober 2022.
Baca juga: Masih Bingung Ingin Kuliah Jurusan Musik, Simak Tujuan dan Prospek Kerjanya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News