Plt Kepala Pusat Kurikulum Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, menyebut pihaknya menampung umpan balik dari masyarakat. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Plt Kepala Pusat Kurikulum Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, menyebut pihaknya menampung umpan balik dari masyarakat. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Kurikulum Merdeka Alami Penyesuaian, Kemendikbudristek: Tidak Ada Perubahan Mendasar

Ilham Pratama Putra • 27 Januari 2023 10:35
Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologoi (Kemendikbudristek) terus mendorong satuan pendidikan menggunakan Kurikulum Merdeka. Saat ini, Kurikulum Merdeka sudah digunakan di 140 ribu satuan pendidikan secara sukarela.
 
Sebanyak 140 ribu sekolah menjalankan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023. Saat ini, Kemendikbudristek tengah mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka.
 
Kemendikbudristek melakukan sejumlah penyesuaian terhadap Kurikulum Merdeka dari hasil evaluasi. Kementerian juga bakal melakukan sejumlah perubahan.

"Bapak Ibu tak usah khawatir, tidak akan ada perubahan yang sangat mendasar yang akan berdamapak pada guru dan siswa," ujar Plt Kepala Pusat Kurikulum Kemendikbudristek, Zulfikri Anas, dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, dikutip Jumat, 27 Januari 2023.
 
Zulfikri memastikan Kurikulum Merdeka tetap mempertahankan fleksibilitas. Sehingga, guru leluasa mengembangkan proses pembelajaran.
 
"Guru tetap bisa kreatif dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik, mengembangkan proses pembelajaran sehingga peserta didik juga bisa berkembang secara karakter dan potensi mereka," ujar dia.
 
Zulfikri menyebut pihaknya tengah meminta umpan balik dari sekolah yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Tak hanya guru, pihaknya juga menerima masukan dari masyarakat terkait Kurikulum Merdeka.
 
"Kami sedang melakukan umpan balik dari regulasi yang ada terhadap struktur kurikulum dan banyak masukan dari masyarakat," tutur dia.
 
Dia mengatakan umpan balik itu digunakan untuk memeriksa apakah bahasa yang digunakan dalam regulasi Kurikulum Merdeka sudah tepat. Sehingga, lebih mudah dipahami.
 
"Agar ini semua mudah dipahami dan mudah diterjemahkan oleh guru untuk memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik," tutur Zulfikri.
 
Baca juga: Ganti Menteri Ganti Kurikulum, Ini Jawaban Nadiem

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan