Ketua Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa sekaligus Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani menjelaskan webinar begitu diminati peserta karena menjadi profesor di Indonesia sangat sulit. Padahal, menjadi profesor adalah cita-cita seluruh dosen di penjuru negeri, sekaligus dapat mendukung peningkatan mutu dan kualitas pendidikan Indonesia.
“Tapi sayangnya, guyonan yang sering terlontar di kampus, menjadi guru besar (profesor) di Indonesia itu jauh lebih sulit dibandingkan masuk surga! Webinar yang berhasil menyabet Rekor MURI ini, menjadi sarana kita berbagi cara-cara sukses menghadapi rintangan persyaratan menjadi guru besar,” kata Karomani dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 April 2022.
Karomani menyebut bukti sulitnya menjadi profesor di Indonesia tercermin dari jumlah profesor di Tanah Air masih rendah. Karomani menyebut dari 312.890 dosen di Indonesia, hanya 5.479 orang yang telah menyandang gelar Profesor.
Karomani menuturkan kesulitan menjadi profesor lantaran banyaknya syarat administrasi yang perlu dipenuhi dosen. Seperti syarat minimum mengajar mahasiswa sarjana hingga doktoral, membimbing disertasi, angket sesama dosen, surat rekomendasi, hingga syarat publikasi di internasional.
“Artinya hanya 2 persen dosen di Indonesia yang sudah menjadi profesor. Saya pribadi adalah saksi hidup betapa sulitnya menjadi profesor. Lima tahun saya mengurus syarat administrasi menjadi profesor. Sebagai Rektor, saya tidak ingin dosen saya harus melalui kesulitan yang saya alami,” tutur Karomani.
Karomani menyebut tips sukses menjadi profesor, yakni kolaborasi. Rektor sebagai pemimpin di kampus harus mau menjadi komandan lapangan.
Dia menuturkan Rektor perlu menguatkan sistem di kampus bila ternyata sistem tersebut masih lemah. Misalnya, jika kampus belum memiliki fasilitas pendanaan yang cukup untuk dosen berkuliah S3 dan mempublikasikan jurnal, maka Rektor harus turun untuk memfasilitasi.
Sedangkan, dosen punya kewajiban dan tekad teguh untuk terus belajar. Dia menuturkan kampus bisa membentuk Tim Percepatan Guru Besar dan menyelenggarakan coaching clinic (pelatihan), di mana dosen yang belum menjadi profesor dapat belajar dari senior yang sudah menjadi profesor.
“Di Universitas Lampung, kami meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan memberikan insentif, puluhan juta bagi setiap dosen yang mampu mempublikasikan artikel jurnal internasional," tutur Karomani.
Dia mengatakan Rektor juga bisa mengambil langkah-langkah terobosan, seperti menyediakan beasiswa S3, mendirikan program studi S3. Karomani mengatakan Rektor juga bisa menagih ke dekan, prodi, dan bagian akademik bila ada dosen yang proses menjadi profesornya terlalu lama.
Karomani membeberkan pada 2021, Unila menyandang gelar sebagai kampus dengan pengukuhan profesor terbanyak se-Indonesia. Sementara itu, anggota DPR Djohar Arifin terus mendorong gelar profesor ditentukan langsung oleh kampus. Sebab, kampuslah yang paling mengetahui potensi dosen masing-masing.
“Saya terus sampaikan kepada saudara Menteri (Mendikbudristek Nadiem Makarim) bahwa kampus ini belum merdeka. Jika kampus itu yakin seseorang layak menjadi profesor, tentu dengan kriteria yang jelas, maka tidak perlu lagi dibebani syarat administrasi yang begitu banyak. Masa kita tidak percaya dengan kualitas akademik Universitas Indonesia dan Universitas Lampung?” kata Djohar.
Pendiri Rekor MURI Jaya Suprana menggarisbawahi keharusan Indonesia mengejar kekurangan jumlah profesor atau guru besar. Jaya berharap rekor MURI kedelapan yang diraih Universitas Lampung dan pertama kalinya diraih SEVIMA ini dapat memberi inspirasi kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia melahirkan guru besar yang ahli dan kompeten.
“Setiap perguruan tinggi di Indonesia wajib memiliki tenaga pendidik yang kompeten dan ahli di bidangnya. Oleh karena itu, ruang aktualisasi dosen seperti acara ini sangat kami apresiasi penuh. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan meningkatkan sinergi untuk meningkatkan guru besar di Indonesia,” kata Jaya.
Baca: Kemendikbudristek: Asalkan Syarat Lengkap, Urus Kenaikan Guru Besar Hanya 55 Hari
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News