"89 persen media yang paling sering digunakan untuk mengakses media tontonan film adalah jaringan teknologi informatika," kata Ketua Komisi III Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia, Naswardi, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 18 Desember 2023.
Hasil itu didapatkan melalui survei LSF terhadap 457 masyarakat yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan. Adapaun sampel penelitian adalah probability sampling dengan metode multistage random sampling.
Rinciannya, penonton untuk klasifikasi SU sebanyak 112 Orang, R13 sebanyak 107 Orang, D17 sebanyak 123 Orang, dan D21 sebanyak 115 Orang. Adapun metode pengumpulan data
melalui survei, in-depth interview, focus group discussion (FGD), dan diskusi pakar.
Survei juga menunjukkan masyarakat yang mengakses film dari televisi sebesar 9 persen. Sedangkan, dari bioskop sebesar 2 persen.
"Artinya dari 457 orang yang mengakses dari televisi ada 40, bioskop 7, dan jaringan telekomunikasi informatika 408," papar Naswardi.
Naswardi mengatakan hal ini berdampak pada tempat atau lokasi masyarakat dalam mengakses film. Sebab, besarnya mengakses film melalui internet, maka film kini lebih banyak dinikmati di ruang privat seperti kamar.
"Di kamar atau ruang privat 70 persen, ruang keluarga 11 persen, tempat umum 9 persen, sekolah 3 persen, dan tempat lainnya 5 persen," papar dia.
Baca juga: LSF Perkuat Kolaborasi dengan Komunitas hingga Perguruan Tinggi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News