Mahasiswa Universitas Indonesia mengembangkan inovasi KECAK-L. DOK UI
Mahasiswa Universitas Indonesia mengembangkan inovasi KECAK-L. DOK UI

Mahasiswa UI Kembangkan Inovasi Kurikulum KECAK-L untuk Mitigasi Longsor

Renatha Swasty • 10 November 2023 17:42
Jakarta: Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) mengembangkan inovasi kurikulum kebencanaan yang diberi nama KECAK (Kurikulum Edukasi Kebencanaan Kreatif). Kurikulum diterbitkan dalam berbagai seri, salah satunya KECAK-L untuk seri bencana tanah longsor, melalui mata kuliah Geologi Lingkungan dan Kebencanaan.
 
Melalui tim pengabdian masyarakat (pengmas) Program Studi (Prodi) Geologi FMIPA, UI meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang mitigasi bencana kepada siswa SMA Negeri 1 Depok dengan menghadirkan inovasi KECAK-L. Tim memberikan pengalaman pembelajaran yang tidak hanya edukatif dan inovatif, tapi juga menarik dan kreatif, dalam simulasi tentang potensi risiko longsor.
 
Ketua Tim Pengmas FMIPA UI, Twin Hosea W Kristyanto, mengatakan simulasi berfokus dalam menunjukkan peristiwa bencana longsor yang mungkin terjadi di masa mendatang. Penguasaan kemampuan mitigasi bencana berbasis pendidikan kreatif di kalangan siswa sangat penting.

"Dengan pengetahuan kebencanaan yang mereka miliki, diharapkan kondisi psikologis, seperti cemas dan takut dalam diri mereka dapat dikendalikan ketika terjadi bencana,” ujar Twin.
 
Tim mendemontrasikan KECAK-L dengan memberikan ilustrasi dan simulasi role playing atau memainkan peran. Siswa terlibat aktif dalam pembuatan alat peraga bersama dengan tim pengmas FMIPA UI guna memberikan pengalaman langsung tentang potensi risiko longsor.
 
Alat peraga terbuat dari kardus yang dibentuk menyerupai lereng yang memiliki kemiringan curam. Kemudian, di atas lereng buatan tersebut diletakkan tanah dalam dua kondisi, yaitu kondisi tanpa vegetasi dan kondisi dengan tumbuhan atau rumput di atasnya.
Kemudian, lereng dari kardus tersebut dengan dua skenario berbeda, disiram dengan air sebagai simulasi air hujan. Tujuan peragaan ini untuk menunjukkan dengan menjaga tanah penutup lereng tetap hijau oleh tanaman, dapat mencegah terjadinya kelongsoran.
 
Twin mengatakan melalui model pembelajaran kreatif ini cara mengajar menjadi lebih menarik dan mudah dipahami peserta. Langkah-langkah mitigasi tidak hanya menitikberatkan pada manajemen bencana, tetapi juga pada pendalaman pemahaman peserta.
 
Tujuannya agar peserta lebih sigap dan tanggap dalam merespons bencana pada saat dan setelah terjadi bencana. Dia menyebut inovasi KECAK-L menjadi contoh nyata pendidikan bencana dapat menarik dan efektif.
Selain itu, ini juga menjadi solusi bagi SMA Negeri 1 Depok dalam peningkatan kapasitas siswa menghadapi bencana. Ia juga berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak lebih luas, yaitu kelompok masyarakat yang mampu beradaptasi dengan lingkungan di wilayah rawan bencana.
 
Kegiatan diakhiri dengan post-test untuk mengukur pemahaman siswa setelah menerima materi dan pengalaman simulasi. Dari tes tersebut didapatkan siswa yang telah mengikuti kegiatan pengmas ini menunjukkan peningkatan pemahaman tentang risiko bencana alam terutama bencana longsor.
 
Baca juga: Mahasiswa FTUI Buat Inovasi Interior Pesawat Terbang dari Sisal Fiber

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan