Pengamat pendidikan, Darmaningtyas, menjelaskan dilihat dari stratifikasi sosial di Indonesia terdapat empat kelompok, yaknik Kelompok A: Kaya dan Pintar; Kelompok B: Kaya dan Bodoh; Kelompok C: Miskin dan Pintar; Kelompok D: Miskin dan Bodoh.
"Kelompok A, kaya dan pintar sudah pasti masuk PTNBH, perguruan tinggi unggul yang diprivatisasi, PTS unggulan, atau Luar Negeri; kelompok B: PTNBH, Luar Negeri, PTS unggulan. Kelompok C: PTNBH, PTS unggulan, PTN Keagamaan; kelompk D: PTS pinggiran karena sambil kerja," papar dia dalam Simposium Perempuan Pra-Kongres III DPP Partai Nasdem 'Terobosan Mengatasi Ketimpangan Gender di Bidang Pendidikan di Indonesia', Jumat, 5 Juli 2024.
Nah, setelah lulus, kelompok A biasanya bakal bekerja di perusahaan multinasional, dokter, BUMN, konsultan, dan lainnya. Kelompok B bekerja sebagai pengusaha melanjutkan usaha orang tua.
Lalu, kelompok C bekerja di sektor formal, dosen, guru, PNS, wartawan, peneliti, LSM, pegawai swasta, dan sebagainya. Sementara itu, kelompok D bekerja sebagai buruh pabrik, pegawai swasta dengan upah UMP, ojek, dan lainnya.
Kelompok-kelompok ini juga bakal membuat hubungan pertemanan dan keluarga dengan kelompok sendiri. Ini makin membuat kelompok D tidak bisa mengubah hidup.
"Pendidikan tinggi memperlebar kesenjangan antara yang kaya dan miskin. Jadi, tadi kelompok A mampu melakukan kapitasliasi besar-beasaran melalui pendidikan yang baik. kelompok C bisa melakukan mobilitas vertikal. Tapi kelompok D agak susah melakukan mobilitas veritkal," tutur Darmaningtyas.
Darmaningtyas mengatakan pemerintah mesti bisa mengentaskan pendidikan kepada kelompok D. Salah satu caranya bisa dengan pendidikan gratis.
"Kalau mau melakukan pendidikan gratis menurut saya mungkin tidak harus semuanya karena yang harus menjadi konsentrasi adalah kelompok C dan kelompok D," ujar dia.
Kelompok C harus difalisilasi mampu mengakses pendidikan gratis agar bisa kuliah di PTNBH unggul. Sementara itu, kelompok D bisa memperoleh pendidikan berkualitas.
Mereka dapat ditempatkan di perguruan tinggi swasta asal berkualitas dengan bantuan pemerintah. Darmaningtyas juga mendorong pendidikan tinggi berlaku seperti pendidikan dasar dan menengah yang memberikan kuota untuk mereka yang tidak mampu sehingga memperoleh pelayanan yang baik.
"Kalau kelompok D harus kuliah di PTS pinggira maka yang terjadi adalah pendidikan akan melanggengkan kesenjangan sosial termasuk kesenjangan gender," ujar dia.
Baca juga: Biaya Pendidikan Kedokteran Mestinya Dibikin Murah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id