Molornya rangkaian ini disebabkan peretasan terhadap Pusat Data Nasional Sementara 2 (PDNS 2) pada 20 Juni 2024. Sehingga proses BPI terganggu karena layanannya terdampak peretasan.
Pelamar BPI ke salah satu universitas di Belanda, Azizi Al Majid, menyayangkan persoalan tersebut. Dia juga mengeluhkan pola komunikasi BPI.
Kegeramannya ini karena berkaitan dengan waktu pendaftaran ulang di kampus tujuan. Azizi perlu informasi pasti terkait pengumuman kelolosan BPI karena harus mempersiapkan dokumen keberangkatan hingga visa.
Apabila ada keterlambatan, ia bisa berkoordinasi dengan kampusnya untuk mengajukan penundaan pendaftaran sementara waktu. Dia menekankan BPI perlu membenahi komunikasi dengan atau tanpa adanya masalah peretasan.
"Sebenarnya sih yang paling kurang dari yang penyelenggaran sekarang itu komunikasinya. Komunikasinya sangat kurang via sosmed mereka, via website," ungkap Azizi kepada wartawan, Rabu, 14 Agustus 2024.
Azizi mengaku telah mencoba membangun komunikasi lewat Instagram maupun Helpdesk yang disediakan di website. Namun, tak ada jawaban yang memuaskan.
"Jawabannya normatif, harus sabar dan sebagainya. Padahal sebentar lagi September harus siap-siap ke Belanda. Saya pribadi sih lihat timeline yang sekarang sepertinya sudah pupus ini. Cuma enggak tahu komunikasi dengan BPI enggak aktif, kita juga bingung sebenarnya ada solusi atau enggak," ungkap dia.
Azizi menyebut sejak awal bahkan sebelum peretasan, informasi soal BPI di laman beasiswa.kemdikbud.go.id sangat minim. Tidak ada informasi jadwal pasti, terlebih setelah adanya peretasan.
"Nah di website-nya tuh enggak update, jadi ada beberapa orang tuh dikiranya tuh sudah tutup (pendaftaran) untuk yang dalam negeri salah satunya," ungkap dia.
Dia menilai saat terjadi peretasan, kondisi yang ditetapkan mestinya force majure. Sehingga komunikasi yang dilakukan BPI bisa lebih baik.
"Seharusnya kan komunikasinya bisa lebih baik, karena kan kita juga harus menjelaskan gitu ke kampus untuk jadwal dan lain-lain, karena itu kan kita butuh dipastikan. Itu aja sih, jadinya mismanagement gitu. Menurut saya ini basic untuk humas sebesar BPI yang mengelola dana besar," ujar dia.
Pengumuman BPI begitu dinantikan pendaftar, sebab Tahun Akademik 2024/2025 segera dimulai. Sejumlah perguruan tinggi baik di dalam maupun luar negeri memulai tahun akademik baru pada September 2024.
Kepala Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT), Anton Rahmadi, menyebut pihaknya sebagai pengelola BPI akan berkoordinasi dengan penerima beasiswa setelah pengumuman. Hal itu menyangkut proses daftar ulang ke perguruan tinggi tujuan.
"Setelah pengumuman, kami konfirmasi ulang untuk surat komitmen ke penerima beasiswa dan hubungi per surat ke kampusnya. Kami akan diskusikan secara daring dengan para penerima dan set timeline proses-proses keberangkatan," ujar Anton kepada Medcom.i, Selasa, 13 Agustus 2024.
Anton mengakui proses BPI sempat tertunda. Hal itu disebabkan sistem pendaftaran yang terganggu akibat peretasan PDNS 2.
Seharusnya, pendaftaran BPI ditutup pada 30 Juni 2024. Namun, akibat peretasan pada 20 Juni 2024, proses pendaftaran tak bisa dilanjutkan dan diputuskan dibuka kembali setelah pemulihan peretasn.
Baca juga: Hasil Seleksi BPI Luar Negeri 2024 Diumumkan, Cek Akunmu Sekarang |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id