Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati. Medcom.id/Intan Yunelia.
Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati. Medcom.id/Intan Yunelia.

Tuntutan Prestasi yang Berlebihan Langgar Hak Anak

Intan Yunelia • 23 Juli 2019 19:34
Jakarta: Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai orang tua sering kali terlalu menekan prestasi akademik melebihi batas kemampuan anak.  Padahal, ada hak dan kebebasan sang anak yang dilanggar dari tuntutan berlebihan untuk mencapai prestasi akademik tersebut.
 
“Menurut orang tua yang sering ditanyakan adalah kebutuhan fisik kalau di sekolah nilainya berapa. Orientasi orang tua hanya memperhatikan faktor akademik menyalahi hak hidup dan tumbuh kembang anak,” kata Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati saat Konferensi Pers di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 23 Juli 2019.
 
Namun demikian bukan berarti prestasi akademik tidak penting.  Orang tua pun perlu memahami karakter dan kepribadian si anak agar dapat memberi tekanan yang proposional.  Terlalu menekan akan memengaruhi pola interaksi hubungan anak dengan orang tuanya. 

“Itu penting (prestasi akademik). Tapi bukan jadi satu hal yang harus dikejar. Kebahagiaan anak itu dia bisa ngobrol dan berdiskusi dengan orang tuanya,” ujar Rita.
 
Baca:  KPAI Kritisi Medsos Anak Terima Endorsement
 
Yang penting diperhatikan adalah, orang tua memantau tumbuh kembang sang anak. Faktor kesehatan harus diutamakan, bukan terus menekan anak dengan intensitas belajar yang terus menerus. 
 
“Anak di sekolah hanya delapan jam. Sisanya di rumah. Awal tumbuh kembang ada di rumah,” tutur Rita.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan