Keempat mahasiswa UB tersebut adalah Himatul Ilma Silfia, Iraniar Yuni Arsari, Muhammad Sulthoni Ashari, dan Saadatin Nurul Jannah. Mereka mengangkat suatu sistem pertanian terintegrasi yang disebut “Integrated Farming and Aquaponic atau SystemInFAc".
Himatul mengatakan sistem integrasi budidaya ikan lele dengan memanfaatkan kotoran unggas dan ceremenje menggunakan sistem aquaponic. "Sistem tersebut memanfaatkan limbah kotoran ayam sebagai media budidaya ceremenje menjadi pakan ikan lele yang murah, sebab saat ini harga pelet semakin naik," katanya, Kamis 5 Juli 2018.
Baca: Alternatif MSG Dari Limbah Ikan Pindang
Program InFAc coba diterapkan di Desa Tembalang, Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Tembalang merupakan salah satu sentra ayam terbesar di Indonesia.
Penduduk Desa Tembalang rata-rata bekerja sebagai petani, namun hampir setiap rumah memiliki ayam sebagai ternak peliharaan. "Namun kotoran ayam yang menumpuk masih belum bisa dimanfaatkan dan menimbulkan polusi udara bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.
Melalui program InFAc, kotoran ayam yang menumpuk dapat dimanfaatkan untuk budidaya ceremenje dan mengurangi polusi udara. "Ceremenje memiliki kandungan protein tinggi sekitar 36 persen, leboh besar dibandingkan kecoa biasa yang hanya 18 persen," tutur Himatul.
Program ini bekerja sama dengan kepala Desa Tembalang dan anggota Karang Taruna Dharma Abadi untuk membantu menyukseskan langkah awal pemberdayaan masyarakat. Program InFAc ini diharapkan dapat membantu dan bermanfaat bagi anggota karang taruna agar lebih produktif, dan dapat berinovasi dalam pemberian pakan ikan lele.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
