Pengukuhan 4 Profesor Riset baru Kementerian Agama. Foto: Dok Humas Kemenag.
Pengukuhan 4 Profesor Riset baru Kementerian Agama. Foto: Dok Humas Kemenag.

Kemenag Kukuhkan 4 Profesor Riset Baru

Arga sumantri • 11 November 2021 15:47
Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) mengukuhkan empat penelitinya menjadi Profesor Riset, yakni Abdul Kadir Masoweang, Kustini, Choirul Fuad Yusuf, dan Muhamad Murtadlo. Orasi Pengukuhan dilaksanakan secara luring dan daring, di Jakarta, hari ini. 
 
Abdul Kadir Masoweang menyampaikan orasinya yang berjudul 'Moderasi Beragama dalam Lektur Keagamaan Islam di Kawasan Timur Indonesia'. Ia menyimpulkan bahwa kajian terhadap lektur keagamaan Islam di Kawasan Timur Indonesia membuktikan bahwa ulama sejak dahulu sampai sekarang mengambil peran dalam memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. 
 
"Karya dan pemikiran ulama yang dituangkan dalam lektur keagamaan merupakan media dakwah untuk menyebarkan ilmu pengetahuan dan ajaran-ajaran Islam yang moderat kepada generasi sekarang dan akan datang," tutur Abdul Kadir mengutip siaran pers Kemenag, Kamis, 11 November 2021.

Sementara itu, Kustini menyampaikan orasi berjudul 'Perempuan, Keluarga, dan Perubahan Sosial'. Peneliti yang telah menghasilkan 45 karya tulis ilmiah ini memaparkan perubahan sosial dalam masyarakat dapat memengaruhi perubahan dalam struktur keluarga termasuk perubahan pola relasi suami istri.  
 
"Peran pemerintah menjadi poin penting untuk menyiapkan perempuan agar dapat menyesuaikan dengan perubahan," ujar Kustini. 
 
Baca: Wamenag: Afirmasi Kemenag ke Madrasah Swasta Terus Dikembangkan
 
Ia mengatakan, perubahan sosial menjadi tantangan bagi perempuan untuk tetap bertahan pada kondisi masyarakat yang semakin kompleks. Peran pemerintah dapat dilakukan melalui kolaborasi antar lembaga, kementerian, serta organisasi keagamaan dan kemasyarakatan dapat mengawal berbagai program pemberdayaan perempuan. 
 
"Kemenag, melalui Direktorat Bina KUA dan Keluarga Sakinah dapat terus menjalankan perannya melalui program revitalisasi KUA," tutur Kustini.
 
Kemudian, Choirul Fuad Yusuf menyampaikan orasi tentang 'Literasi Keagamaan Generasi Milenial Indonesia: Tantangan Masa Depan Bangsa Indonesia'. Ia menyampaikan model pengembangan literasi keagamaan bagi generasi milenial di Indonesia.
 
 

Pertama, menurut Choirul Fuad, pengembangan literasi keagamaan generasi muda diorientasikan pada penguatan nilai-nilai kerukunan, perdamaian, kebersamaan, persaudaraan, kasih sayang, dan nilai-nilai kemanusiaan universal lainnya. 
 
"Kedua, pengembangan literasi keagamaan generasi muda dilakukan secara integral dan komprehensif yang melibatkan, maupun keluarga melalui pendidikan formal di sekolah, pendidikan agama non formal, di masyarakat maupun pendidikan agama dalam keluarga dengan berbagai pendekatan yang manusiawi non-indoktrinatif," papar Choirul Fuad. 
 
Ketiga, konten pendidikan agama ditekankan pada masing-masing agama yang mengutamakan kesamaan nilai ajaran yang universal dan tidak menonjolkan perbedaan pemicu konflik. 
 
Baca: Kesenjangan Kualitas Antara Madrasah Negeri dan Swasta Masih Menganga
 
Lalu, Muhamad Murtadlo menyampaikan orasi berjudul 'Pendidikan Moderasi Beragama: Membangun Harmoni, Memajukan Negeri'. Ia memaparkan, fenomena intoleransi atau ketiadaan tenggang rasa dalam beragama belakangan ini makin menguat. 
 
"Beberapa lembaga pendidikan diindikasikan menjadi tempat persemaian paham intoleran," ungkap Murtado. 
 
Karakter moderat menjadi tujuan Penguatan Moderasi Beragama (PMB). Hal ini agar PMB berjalan efektif, maka dibutuhkan pelibatan semua pihak (agensi) di sekitar proses pendidikan secara terpadu, meliputi pimpinan/penyelenggara lembaga pendidikan, pendidik, organisasi kesiswaan, keluarga, tokoh agama, dan masyarakat. 
 
Empat orang yang dikukuhkan hari ini merupakan Profesor Riset ke-612, 613, 614, dan 615 dari delapan ribuan peneliti yang ada di Indonesia. Sekaligus, Profesor Riset ke-19, 20, 21, dan 22 di Kementerian Agama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan