Istilah protista digunakan pertama kali oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866. Awal pembagian subdivisi menjadi beberapa kelompok-kelompok berdasarkan kesamaan pada kingdom yang lebih tinggi: protista menyerupai hewan (Protozoa), menyerupai tumbuhan (Alga), dan menyerupai jamur (jamur lendir dan jamur air).
Pengelompokkan ini kemudian digantikan oleh klasifikasi berdasarkan filogenetik (evolusi yang terkait antar organism). Namun istilah lama masih digunakan untuk menjelaskan berbagai variasi protista baik secara morfologi dan ekologi.
Baca: Apa Saja Bagian-Bagian Sel Tumbuhan? Ini Penjelasan dan Fungsinya
Ciri-ciri kingdom protista secara umum yaitu sudah mempunyai membran inti sel, hidup di air, baik air tawar maupun laut, di tanah, serasah dan tempat-tempat yang lembab, bersifat Aerob dan Anaerob, bersifat Heterotrof karena memperoleh makanan dengan mengabsorbsi molekul organik.
Berdasarkan klasifikasinya, Protista dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Protista mirip hewan
Protista mirip hewan atau protozoa digambarkan sebagai organisme mirip hewan karena dapat bergerak dan mengambil makanan dari organisme lain. Protozoa dibagi ke dalam 6 filum, yaitu Zoomastigophora, Rhizopoda, Apicomplexa, Ciliophora, Foraminifera, dan Actinopoda. Contohnya plasmodium, dan amoeba proteus.2. Protista mirip tumbuhan
Protista mirip tumbuhan meliputi alga uniseluler dan multiseluler sederhana. Fosil alga yang pernah ditemukan diperkirakan berasal dari zaman Precambrian 1,2–1,4 miliar tahun yang lalu. Dengan demikian, tak dapat dipungkiri bahwa alga telah ada sepanjang zaman Paleozoic, yaitu sekitar 500 juta tahun yang lalu.Protista mirip tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton, sedangkan Protista mirip tumbuhan multiseluler sering disebut alga. Contohnya golongan rumput laut seperti Gracilaria dan Gelidium.
3.Protista mirip jamur
Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur.Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Contohnya Phytophthora infestans dan saprolegnia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id