"Anugerah Revolusi Mental Tahun 2022 ini adalah upaya pemerintah memberikan apresiasi, penghargaan, dan penghormatan terhadap inisiatif dan aksi nyata semua pelaku atau agen perubahan Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)," kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Rabu, 21 Desember 2022.
Muhadjir menyerahkan langsung penghargaan kepada Ketua Umum Forum TBM Nasional, Opik. Pada saat menerima penghargaan, Opik didampingi Sekjen Forum TBM, Heni Wardatur Rohmah.
Anugerah Revolusi Mental 2022 merupakan konfirmasi terhadap usaha dan upaya yang telah dilakukan oleh lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat atau gerakan komunitas menyosialisasikan GNRM. Usaha yang diapresiasi yakni melakukan perubahan secara nyata, terukur, inspiratif, dan berkelanjutan.
Anugerah Revolusi Mental 2022 diberikan kepada semua pihak yang telah berinisiatif dan telah menjadi pelopor perubahan untuk berbagai simpul di masyarakat. Mulai dari birokrasi yang melayani secara prima, sistem pendidikan yang mencetak sumber daya unggul dan berkarakter, sistem ekonomi berkeadilan, serta berbagai inisiatif yang melibatkan para pemangku kepentingan secara bergotong royong.
"Anugerah ini sebagai pendorong untuk mewujudkan perilaku kolektif yang berintegritas dan beretos kerja," kata Muhadjir.
GNRM merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tertuang di dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016. GNRM menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2020 - 2024.
Aturan itu meminta seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pimpinan kementerian/lembaga, gubernur, bupati/wali kota, dan seluruh masyarakat untuk melaksanakan GNRM.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama dengan para Koordinator Program Gerakan Revolusi Mental lantas menyelenggarakan Anugerah Revolusi Mental. Anugerah ini sebagai tolok ukur kesuksesan pelaksanaan GNRM.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan ada tiga nilai utama yang dikembangkan sebagai pengungkit revolusi mental. Pertama adalah Integritas.
"Integritas di sini meliputi sikap jujur, berkarakter, dan tanggung jawab," kata Ma'ruf.
Kedua adalah etos kerja. Sikap ini ditandai dengan adanya kerja keras, berdaya saing, optimistis, inovatif, produktif, dan mandiri. Dan ketiga adalah gotong royong. Mau bekerja sama, mengembangkan solidaritas, dan berorientasi pada kemaslahatan.
Baca: Arti Sikap Disiplin dan 10 Cara Melatih Kedisiplinan
Wapres mengaatkan Gerakan Revolusi Mental memiliki delapan prinsip, yaitu:
- Berfokus pada gerakan sosial untuk mendorong kemajuan Indonesia;
- Ada tekad politik untuk menjamin kesungguhan pemerintah;
- Harus bersifat lintas sektoral;
- Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, sektor privat, dan akademisi;
- Diawali oleh program pemicu untuk mengubah perilaku masyarakat secara konkret dan cepat;
- Desain program harus user friendly, populer, menjadi bagian dari gaya hidup, dan sistematik holistik;
- Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan mengatur kehidupan sosial (moralitas publik) dan bukan mengatur moralitas privat; dan
- Dampaknya dapat diukur.
Menumbuhkan budaya literasi
Ketua Forum TBM Nasional 2020-2025, Opik, mengatakan penghargaan ini sejatinya ditujukan untuk seluruh pengurus Forum TBM. Baik pengurus pusat, wilayah, dan daerah."Serta tentu untuk ribuan TBM yang mencatatkan dirinya sebagai anggota Forum TBM. Terima kasih sudah setia berpegangan tangan, hadir di tengah-tengah masyarakat untuk menumbuhkan budaya literasi yang dimulai dengan menyediakakan bahan pustaka serta mengampanyekan pentingnya membaca," kata Opik.
Menurutnya, gerakan literasi tidak mungkin bisa berjalan tanpa kehadiran para mitra yang mau bekerja sama. Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada para mitra yang selama ini bekerja sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News