Ilustrasi sapi perah. ANT Harviyan Perdana Putra
Ilustrasi sapi perah. ANT Harviyan Perdana Putra

Dosen IPB Bagikan 3 Strategi Tingkatkan Produksi Susu dalam Negeri

Renatha Swasty • 23 Januari 2023 13:03
Jakarta: Penjualan susu terutama drinking milk seperti susu UHT dan pasteurisasi mengalami peningkatan tajam seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terkait manfaat susu bagi kesehatan. Data BPS dan Kemenperin pada 2021 menunjukkan kebutuhan susu nasional mencapai 4,19 juta ton, namun kemampuan produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) hanya 0,87 juta ton.
 
Artinya, produksi SSDN hanya mampu memenuhi 79 persen kebutuhan susu nasional, selebihnya harus dipenuhi melalui impor. Dosen IPB University dosen IPB University dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Epi Taufik, menyarankan tiga strategi mengatasai kesenjangan persiapan dan permintaan.
 
“Kementerian Perindustrian pada 2022 menyebutkan kebutuhan susu dalam enam tahun terakhir mengalami peningkatan dengan rata-rata enam persen per tahun, sedangkan produksi susu segar dalam negeri hanya tumbuh satu persen saja,” ungkap Epi dikutip dari laman ipb.ac.id, Senin, 23 Januari 2023.

Dia mengungkapkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022 menyebutkan pada 2021, populasi sapi perah di Indonesia hanya 578.579 ekor. Dari jumlah tersebut, sapi betina dewasa laktasi (yang sedang memproduksi susu) hanya sekitar 252.467 ekor dengan rata-rata produksi susu sekitar 12,47 liter per ekor per hari.
 
Angka produksi susu harian per ekor tersebut jauh dibandingkan dengan peternakan sapi perah rakyat di Jepang yang mampu memproduksi sampai 50 liter per ekor per hari.
 
“Kesenjangan supply dan demand ini diperparah dengan adanya serangan penyakit mulut dan kuku (PMK)," tutur Epi.
 
Menurut Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) per 22 September 2022 tercatat 122.742 ekor sapi terserang PMK. Dari angka tersebut, 8.812 ekor sapi dipotong paksa dan 4.353 ekor sapi mati.
 
"Ini adalah sebuah kerugian besar yang harus ditanggung peternak,” ujar dia.
 
Epi menyebut setidaknya terdapat tiga strategi yang dapat dilakukan guna menutup jurang kesenjangan supply-demand susu di Indonesia. Pertama, meningkatkan populasi sapi perah melalui meningkatkan kapasitas perbibitan di dalam negeri dengan dibantu impor sapi perah indukan atau dara.
 
Dia menjelaskan setelah jumlah sapi perah meningkat, selanjutnya memastikan kualitas peternakan sehingga produktivitas susu sapi perah meningkat. Epi mengatakan sekitar 25 persen produksi susu dipengaruhi oleh kenyamanan sapi (cow comfort).
 
Epi menyebut sapi akan mencari kenyamanan sendiri di dalam kandangnya. Sehingga, perlu disediakan tempat kering yang cukup di dalam kandang untuk merebahkan badan tanpa harus mengantre.
 
Sapi memerlukan waktu paling tidak tujuh jam beristirahat. Setelah  tujuh jam setiap tambahan satu jam istirahat mampu meningkatkan produksi susu sekitar satu kilogram.
 
“Strategi kedua, adalah dengan memilih rumpun baru sapi perah yakni sapi Jersey. Sapi ini memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan sapi perah hitam putih atau Friesian Holstein," tutur Epi.
 
Dia menjelaskan bobot sapi Jersey lebih ringan sehingga jarang terjadi kasus kepincangan. Fertilitas juga tinggi, karena jarak waktu mengandung lebih pendek.
 
"Kandungan nutrisi susu pada sapi Jersey juga lebih tinggi. Sapi ini juga mudah beradaptasi dengan suhu panas sehingga tahan stres,” papar Epi.
 
Epi mengatakan kemampuan sapi Jersey menghadapi cuaca panas membuatnya memiliki tingkat konversi pakan menjadi nutrisi lebih efisien dan limbah lebih sedikit. Hal ini tentu merupakan kabar gembira mengingat peternakan sapi seringkali dijadikan sebagai salah satu sumber emisi gas rumah kaca (greenhouse gas emission).
 
Strategi terakhir, mulai pemerataan lokasi peternakan di Indonesia. Saat ini, lokasi peternakan sapi terfokus di Pulau Jawa. Sedangkan, masih banyak wilayah terutama di pulau Sulawesi dan Sumatera yang potensial dijadikan pusat peternakan sapi perah karena ketersediaan sumber daya pakan yang tinggi.
 
Baca juga: Ini Dia Tren Riset BRIN untuk Produk Hewani

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan