Ilustrasi panah. ANT/Feny Selly
Ilustrasi panah. ANT/Feny Selly

Mengenal Hukum Hooke: Bunyi, Rumus, dan Contoh

Renatha Swasty • 11 Juli 2022 17:57
Jakarta: Sobat Medcom pasti kerap melihat panah. Apakah Sobat Medcom penasaran busur panah tidak bengkok atau rusak setelah digunakan dan bisa kembali lagi seperti semula?
 
Jawabannya, karena elastisitas dan Hukum Hooke. Pada 1678, ilmuwan asal Inggris bernama Robert Hooke mempublikasikan Hukum Hooke atau yang disebut sebagai Hukum Elastisitas.

Bunyi Hukum Hooke

Semakin besar gaya pegas yang diberikan, maka semakin panjang juga benda pegas tersebut.
 
Biasanya, susunan kata dalam bunyi Hukum Hooke berbeda-beda. Namun, intisarinya sama, bahwa ketika gaya pegas makin besar, bendanya juga makin panjang.

Selain itu, hukum ini juga berbunyi bila gaya yang diberikan pada suatu pegas tidak melebihi batas elastisitasnya, pertambahan panjangnya akan berbanding lurus sama gaya.
 
Bagaimana seandainya gaya yang diberikan melebihi batas elastisitas? Benda yang menerima gaya tersebut bisa mengalami perubahan.
 
Misalnya, meja yang kita tindih dengan tangan tidak terlihat berubah. Namun, jika kita duduki, bisa saja patah.
 
Hukum Hooke adalah sebuah hukum dalam bidang Fisika yang ditemukan oleh Robert Hooke, yang membahas mengenai sifat elastisitas benda (pegas).
 
Hukum ini terkadang juga disebut sebagai law of elasticity atau dalam bahasa Indonesia berarti hukum elastisitas.
 
 
 

Rumus Hukum Hooke

F = k. Δx
 
Berikut ini keterangannya:
 
F = gaya yang diberikan (N)
k = tetapan gaya atau konstanta pegas (N/m)
Δx = pertambahan/perubahan panjang (m)
 
Pembahasan 
 
F merupakan gaya. Gaya ini merujuk pada gaya yang diberikan pada benda (pegas), sehingga menyebabkan perubahan panjang.
 
Lalu, k merupakan konstanta (tetapan gaya) benda (pegas). Jadi, setiap benda itu memiliki karakteristik elastisitas tersendiri.
 
Misalnya, ada benda (pegas) yang mudah merenggang, seperti karet gelang dapur. Benda seperti itu mudah mengalami perubahan panjang dengan gaya yang relatif cukup kecil.
 
Beda lagi kasusnya dengan benda lain, misalnya busur panah tadi. Bila dibandingkan dengan karet gelang, busur panah relatif lebih sulit mengalami perubahan panjang. Sehingga, konstanta pegas busur panah dengan gelang dapur itu berbeda.
 
Selanjutnya Δx, yang mengacu pada pertambahan panjang benda (pegas). Seperti pada umumnya, simbol segitiga di sini melambangkan adanya perubahan panjang atau jarak.
 
 
 

Contoh Soal 1

Sebuah pegas sepanjang 30 cm digantungkan beban dengan massa 1 kg sehingga pegas memanjang menjadi 50 cm. Konstanta kekakuan pegas tersebut adalah… N/m.
 
A. 10
B. 50
C. 100
D. 150
E. 500
 
Pembahasan:
 
Mengenal Hukum Hooke: Bunyi, Rumus, dan Contoh

Contoh Soal 2

Sebuah pegas yang digantung vertikal pada sebuah statif diberi beban bermassa 300 gram. Jika panjang pegas mula-mula 20 cm dan konstanta pegas sebesar 75 N/m, maka panjang pegas setelah digantungi beban adalah….
 
A. 24 cm
B. 25 cm
C. 30 cm
D. 36 cm
E. 40 cm
 
Pembahasan:
 
Mengenal Hukum Hooke: Bunyi, Rumus, dan Contoh
 
Itulah penjelasan soal Hukum Hooke. Sudah semakin paham kan Sobat Medcom?
 
Baca juga: Mengenal Energi Kinetik, Contoh dan Rumus Menghitungnya
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan