Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Restu Gunawan. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Restu Gunawan. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Pembinaan SDM Jadi Kunci Pelindungan dan Pemajuan Kebudayaan

Ilham Pratama Putra • 13 Agustus 2024 18:36
Yogyakarta: Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK) Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Restu Gunawan, mengatakan pembinaan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci dalam pelindungan dan pemajuan kebudayaan. Dia menekankan penting memberikan perhatian terhadap komunitas pelaku budaya untuk bisa melestarikan kebudayaan.
 
"Isu utama kita adalah peningkatan SDM, pembinaan SDM," kata Restu di Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) Jemparingan, Yogyakarta, Selasa, 13 Agustus 2024.  
 
Ia mencontohkan pergerakan oleh komunitas Langenastro dalam melestarikan kebudayaan Jemparingan. Ia berharap dukungan terhadap pelaku budaya dapat menjadi semangat melestarikan kebudayaan tersebut.

"Kita tahunya Pak Agung di Langenastro sebagai maestro. Dengan dukungan ini, Pak Agung bisa mentransfer pengetahuannya sebagai maestro yang harapannya akan muncul SDM-SDM baru yang muda-muda," tutur dia.
 
Restu menyebut transfer pengetahuan kepada pelaku budaya baru membuat kebudayaan Jemparingan bisa meluas. Pihaknya menggelar Residensi Pemajuan Kebudayaan 2024 untuk memperluas jaringan pelaku budaya yang merawat kebudayaan.
 
"Nah ada budayawan dari Depok misalnya ke sini, dari Magelang, nanti dia kembali ke daerahnya, bisa mendirikan komunitas Jemparingan ini akhirnya kebudayaan akan terlindungi," ungkap dia.
 
Dia menuturkan residensi kebudayaan Jemparingan telah dilakukan pelatihan selama dua minggu. Residensi kebudayaan Jemparingan diikuti pelaku budaya nasional juga internasional.
 
Restu menyebut Residensi Pemajuan Kebudayaan menjadi sarana untuk melestarikan budaya Indonesia. Sekaligus mengandung semangat memperkenalkan budaya pada generasi muda.
 
"Keluaran program ini diharapkan dapat menciptakan bentuk-bentuk kolaborasi pelestarian OPK berupa karya kreasi baru atau bentuk lainnya dari hasil residensi atau pembelajaran intensifnya bersama pelaku budaya," ungkap dia.
 
Hasil dari kolaborasi tersebut akan ditampilkan di Halaman Museum Fatahillah Kota Tua Jakarta. Pementasan residensi OPK dijadwalkan pada 31 Agustus 2024.
 
"Hasil pembelajaran kesenian dan tradisi di tiap lokasi ini nantinya akan dikembangkan menjadi karya-karya kolaboratif dari seluruh peserta. Mereka nantinya akan menampilkannya dalam bentuk karya seni pertunjukan yang dapat diakses langsung oleh masyarakat," kata dia.
 
Baca juga: Lewat Sanggar Murtitomo, Wahid Beri Wadah Generasi Muda Belajar dan Berkreasi 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan