IRC 2025 mengusung tema Environmental Monitoring, di mana seluruh robot kapal tim peserta diuji kemampuannya dalam menyelesaikan enam misi utama. Keenam misi itu, yakni Navigation Channel, Mapping Migration Pattern, Treacherous Water, Race Against Pollution, Rescue Deliveries dan Return to Home.
Keberhasilan menyelesaikan misi dengan tingkat akurasi tinggi menjadi faktor utama dalam menentukan pemenang kompetisi ini. General Manager Tim Barunastra ITS 2025 Taib Izzat Samawi menuturkan ini kali keempat timnya menyabet gelar juara pertama dalam kategori Autonomy Challenge mengungguli 30 tim lain yang ikut dalam ajang ini. "
Pada kategori tersebut, penilaian didasarkan pada seberapa cakap kapal dalam bergerak secara otomatis dan menyelesaikan misi-misi yang diperlombakan," jelas Taib dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 10 Maret 2025.
Tim juga berkompetisi dalam kategori Design Documentation yang menilai riset dan inovasi teknologi kapal. Tim Barunastra ITS berhasil meraih juara kedua dalam kategori ini, yang membuktikan kualitas teknis dan riset tim dalam menghadapi tantangan maritim modern.
Tim Barunastra ITS menghadirkan Nala Ares, kapal robot terbaru yang telah mengalami berbagai inovasi teknologi. Taib menuturkan kapal ini memiliki desain lambung yang lebih ringan dengan material serat karbon, memungkinkan daya apung lebih optimal dan perlindungan maksimal terhadap komponen elektronik.
Sistem propulsi mutakhir yang diterapkan juga membuat kapal lebih presisi dalam bermanuver. Keunggulan lainnya, terletak pada sistem propulsi yang lebih canggih dan sistem kelistrikan yang lebih efisien.
Nala Ares mampu meningkatkan efisiensi ruang dan modularitas dengan menggunakan dua Printed Circuit Board (PCB) utama, yaitu PCB Daya dan PCB Pengendali. “Selain itu, arsitektur perangkat lunaknya dirancang lebih sederhana, memanfaatkan modul perception, cognition, dan behavior untuk memastikan integrasi sistem yang lebih baik dalam menjalankan tugas-tugas otomatis,” papar dia.
Taib menyebut keberhasilan Tim Barunastra ITS tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk sponsor yang berperan dalam perjalanan tim menuju kompetisi. Selain itu, persiapan matang selama berbulan-bulan juga menjadi faktor krusial.
“Kami telah menjalani serangkaian uji coba sejak Desember tahun lalu untuk memastikan semua sistem kapal bekerja secara optimal. Hal ini menjadi kunci utama dalam performa kami di kompetisi,” ungkap Taib.
Inovasi kapal robot Nala Ares mendukung pemantauan dan pelestarian lingkungan perairan melalui teknologi otonom. Tim Barunastra ITS berharap kontribusi ini dapat mendorong solusi maritim lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Taib berharap pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berinovasi dalam pengembangan teknologi. "Kami ingin membuktikan bahwa Indonesia memiliki talenta luar biasa yang mampu bersaing di kancah internasional," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News