"Untuk memastikan, sekolah-sekolah memastikan mendukung fasilitas random testing sampling yang dilakukan," kata Nadiem dalam keterangan Pers Menko dan Menteri terkait Hasil Ratas PPKM, Senin 27 September 2021.
Nadiem mengatakan hasil tes dari satu sekolah tersebut akan menjadi acuan penutupan atau pembukaan sekolah. Jika positivity rate di sekolah tersebut melewati 5 persen, maka sekolah tersebut harus ditutup.
"Kita secara spesifik akan menutup sekolah yang sudah melewati 5 persen positivity rate," terang Nadiem.
Baca: Nadiem: Sekolah Ditutup Jika Positivity Rate Melewati 5%
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengamini langkah tersebut. Dia mengatakan biaya testing covid-19 untuk dunia pendidikan telah disiapkan. "Biayanya sudah kita hitung," ungkap Budi.
Tes secara sampling acak akan menargetkan 73.831.177 orang. Yang terdiri dari 68.598.640 peserta didik dan 5.237.537 pendidik dan tenaga pendidik di 520.753 sekolah.
"Kita akan lakukan testing sekitar 1,7 juta per bulan, atau sekitar 30 ribu per hari. Make sense," tutur Budi.
Beberapa waktu lalu, informasi mengenai adanya kasus covid-19 di sekolah yang menggelar PTM terbatas menjadi sorotan. Kasus covid-19 ditemukan di sekitar 1.300 sekolah. Kendati, belakangan Kemendikbudristek mengklarifikasi data yang ada. Data itu diklaim merupakan akumulasi laporan sejak Juli 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News