Perwakilan UNESCO Jakarta, Mohammed Djelid. Zoom.
Perwakilan UNESCO Jakarta, Mohammed Djelid. Zoom.

UNESCO: Pandemi Hambat Akses Belajar 775 Juta Tuna Aksara

Ilham Pratama Putra • 08 September 2021 17:20
Jakarta: Krisis pandemi covid-19 telah mengganggu pembelajaran bagi anak muda dan orang dewasa yang mengalamai tuna aksara. Perwakilan UNESCO Jakarta, Mohammed Djelid mengatakan setidaknya 775 juta tuna aksara terganggu akses pembelajarannya.
 
"Kondisi ini belum pernah terjadi sebelumnya, hal ini memperbesar ketidaksetaraan akses belajar yang mempengaruhi 775 juta pemuda dan orang dewasa yang tuna aksara," kata Djelid dalam peringatan Hari Aksara Internasional, Rabu, 8 September 2021.
 
Menurut dia, program keaksaraan terasa terabaikan di rencana kebijakan nasional dalam merespons pandemi. Sejumlah program literasi yang sudah berjalan pun terpaksa berhenti.

"Pada saat krisis global, beragam upaya dilakukan untuk memastikan kelangsungan belajar termasuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) namun akses peluang belajar literasi, bagaimanapun belum merata," sebut dia.
 
Djelid mengatakan, masalah lainnya yaitu kesenjangan akses listrik yang mengakibatkan pilihan pembelajaran menjadi terbatas. Namun demikian, kata dia, pandemi juga jadi pengingat pentingnya melek aksara.
 
"Selain menjadi bagian dari hak asasi manusia. Program keaksaraan mampu memberdayakan individu dan meningkatkan taraf kehidupan mereka," sebut dia.
 
Baca: Pemerintah Targetkan Angka Buta Aksara Tinggal 1% di 2024
 
Djelid menekankan keaksaraan adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pembelajaran seumur hidup. Pada momentum Hari Akasara Internasional (HAI) ini, Djelid berharap peningkatan keaksaraan dapat menjadi fokus yang tak boleh terlewatkan di masa pandemi.
 
Menurut dia, upaya harus difokuskan pada program keaksaraan yang terintegrasi dan peningkatan keterampilan digital yang dibutuhkan oleh pemuda dan orang dewasa. Upaya ini juga dapat mendukung pembelajaran literasi berbasis teknologi yang berkeadilan dan merata bagi semua warga belajar. 
 
"HAI akan menjadi kesempatan menata kembali pengajaran dan pembelajaran literasi di masa depan, baik di masa pandemi maupun tat kala pandemi usai," tuturnya.
 
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan