Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf. DOK YouTube Komisi X DPR RI
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf. DOK YouTube Komisi X DPR RI

Singgung Biaya Kuliah Kedokteran Mahal, Dede Yusuf: Bisa Dipakai Beli Alphard

Ilham Pratama Putra • 20 Juni 2024 14:28
Jakarta: Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf, kembali menyinggung persoalan biaya pendidikan tinggi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Pantia Kerja Pembiayaan Pendidikan. Khususnya, besaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada institut pendidikan tinggi.
 
Dede menyebut biaya institusi Fakultas Kedokteran setara dengan membeli satu unit Toyota Alphard. Dia mengatakan harga baru mobil Alphard mencapai Rp1 miliar.
 
"Saya sudah dapat data, masyaallah itu biaya institusinya bisa beli Alphard satu hanya untuk membayar biaya gedung. Belum UKT-nya, mungkin ratusan juta," kata Dede dalam RDP Komisi X DPR RI dikutip Kamis, 20 Juni 2024.

Dia menyesalkan besarnya biaya pendidikan kedokteran. Mengingat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin selalu mengatakan Indonesia kekurangan dokter.
 
"Ini kita dilematis," tutur dia.
 
Ia mengatakan sudah ada peraturan baru untuk membatalkan kenaikan UKT. Tapi ternyata masih banyak UKT tinggi.
 
Dede meminta Kemendikbudristek kembali membedah prioritas anggaran. Hal itu agar biaya pendidikan tinggi ini tidak membebani masyarakat.
 
Dia juga menyoroti alokasi anggaran pendidikan tinggi yang masih terbilang kecil. Apalagi, dibandingkan dengan alokasi transfer keuangan daerah yang bisa mencapai 50 persen dari total alokasi anggaran pendidikan.
 
“Apakah mungkin anggaran pendidikan ini harus kita duduk bersama dulu lalu kemudian kita lihat mana yang menjadi isu prioritas?” tanya dia.
 
Baca juga: Menkes Ungkap Jurus Cetak Banyak Dokter Spesialis

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan