Dosen ATVI, Suradi, saat memberikan pelatihan jurnalistik di SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, akhir pekan ini. Foto: Dok Pribadi
Dosen ATVI, Suradi, saat memberikan pelatihan jurnalistik di SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, akhir pekan ini. Foto: Dok Pribadi

Kuasai Teknologi Informasi, Kunci Jurnalis Hadapi Perubahan

Media Indonesia.com • 26 Februari 2024 09:33
Bogor: Teknologi informasi berkembang pesat. Kehadiran kecerdasan buatan (AI) menjadi tantangan tersendiri bagi jurnalis. Di tengah arus besar informasi tersebut, jurnalis harus tetap memberikan informasi terkini yang akurat, valid, dan mencerahkan.
 
"Kuasai teknologi informasi dan lakukan transformasi menyeluruh di semua lini, termasuk penggunaan AI. Jika ini tidak dilakukan, jurnalis akan mengalami kesulitan dan kalah bersaing dengan yang lain,” kata dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Suradi, saat memberikan pelatihan jurnalistik di SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, akhir pekan ini. 
 
Saat ini, profesi jurnalis juga mendapat tantangan dari media sosial. Melalui media sosial, generasi muda mendapat berbagai informasi dan peristiwa.

"Jurnalis harus menjadikan medsos sumber berita alternatif, minimal membaca situasi perkembangan di masyarakat untuk ditindaklanjuti dalam reportase," kata Suradi.
 
Pelatihan dikemas dalam kegiatan bernama Studentday Jurnalistik. Sebanyak 45 siswa dari kelas X dan XI SMA Plus PGRI Cibinong mengikuti kegiatan bertema Tantangan Pers Era Smart Society 5.0, Profesi Jurnalis di Era Smart Society 5.0, dan Literasi Media Digital Media Massa Tantangan Pers, Khususnya Jurnalis. 
 

Tantangan jurnalis di Era 5.0

Pembina Studentday Jurnalistik SMA Plus PGRI Cibinong, Dian Adesti, menjelaskan diskusi diikuti seluruh siswa yang tergabung di kelas jurnalistik. Dia berharap diskusi ini bisa mengenalkan siswa terhadap peran dan tantangan jurnalis di era Society 5.0 yang dihadapkan pada perkembangan teknologi super cepat. 
 
Menurut dia, jurnalis media massa ke depan menghadapi tantangan yang berat. Di tengah kemudahan yang ditawarkan teknologi dan melimpahnya informasi, jurnalis juga harus tetap mampu menyajikan informasi yang berkualitas. 
 
Informasi berkualitas menjadi pembeda di antara menjamurnya berbagai platform sosial media. Karena itu, diskusi jurnalistik dengan mengundang praktisi menjadi salah satu hal yang bisa meningkatkan wawasan siswa.
 
"Saya berharap siswa dapat terbuka wawasan mengenai tantangan dan peluang profesi jurnalis di era digital. Agar jurnalis tetap memiliki kredibilitas dan selalu bersemangat memberikan informasi positif kepada masyarakat," tutur Dian.
 
Baca:Jurnalis Didorong Beradaptasi terhadap Perkembangan Teknologi

Salma Nurhaliza, siswi kelas XI SMA Plus PGRI Cibinong mengaku mandapat banyak manfaat dari  kegiatan seperti ini. Misalnya, tentang strategi atau kiat agar peran jurnalis tidak hilang tergantikan zaman yang semakin modern. 
 
"Kegiatan seperti ini juga bisa melatih kita berpikir kritis dalam menyampaikan argumen selama diskusi," kata Salma.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan