"Berbagai skenario tentu bisa dilakukan. Satu, skenario tentu menggunakan pinjaman yang sangat lunak, artinya seperti konsep kredit mikro, jadi yang (bunga) 3 persen (per tahun), seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) misalkan," beber Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dan Moderasi Beragama, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Warsito, dalam Forum Merdeka Barat 9, Senin, 18 Maret 2024.
Kemudian, terdapat skenario pinjaman tanpa bunga. Artinya, mahasiswa mengembalikan dana sesuai dengan jumlah yang dipinjamkan.
Warsito menyebut terkait skema pinjaman tanpa bunga ini, tengah dibahas dengan sejumlah pihak. Di antaranya filantropi ataupun perusahaan yang ingin bekerja sama melalui Coorporate Social Responsibility (CSR).
"Nah ini yang juga sedang menjadi concern kami bersama membahas bagaimana membuat yang tanpa bunga ketika nanti di tahun setelah yang bersangkutan lulus dan bekerja baik," tutur dia.
Warsito menyebut rancangan bantuan pembiayaan ini tak lepas dari upaya pemerintah meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi. Saat ini, APK pendidikan tinggi masih di bawah 40 persen.
"Mau tidak mau pemerintah akan akselerasi untuk bagaimana tidak hanya kuantitas tetapi juga kualitas, APK pendidikan tinggi kita ini meningkat sebagaimana negara-negara ASEAN yang lain," ujar Warsito.
Baca juga: Pemerintah Mulai Bahas Skema Pinjaman Lunak untuk Mahasiswa |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News