“Kasus ini harus diupayakan menjadi pembelajaran semua pihak agar lembaga pendidikan tidak alergi terhadap kritik peserta didik,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti di Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.
Ia melanjutkan, bahwa keputusan ketidaklulusan AL, siswa SMA Negeri 1 Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mesti dipertimbangkan kembali oleh pihak sekolah. Karena hal ini berpotensi besar melanggar hak-hak peserta didik.
“Kesalahan-kesalahan AL bukanlah jenis pelanggaran berat dan bukan tindakan pidana. Mengungkapkan pendapat dan mengkritisi kebijakan sekolah dijamin Konstitusi. Partisipasi anak juga dijamin UU Perlindungan Anak, bahkan suara anak wajib didengar pihak sekolah,” ujar Retno.
Baca: Mendikbud Selidiki Kasus Siswa Tak Diluluskan karena Kritis
Dalam kesempatan tersebut, KPAI merekomendasikan pihak SMAN 1 Sembalun untuk mempertimbangkan kembali putusan ketidaklulusan AL. AL tidak diluluskan akibat kekritisannya yang dinilai kurang ajar dan membangkang terhadap aturan serta kebijakan yang dibuat sepihak oleh kepala sekolah.
KPAI juga meminta Inspektorat Provinsi untuk melakukan investigasi pada kepala sekolah. “Karena keputusan tidak meluluskan AL telah memicu polemik hingga tingkat nasional. KPAI juga mendorong pembinaan terhadap atasan kepala sekolah,” paparnya.
Sebelumnya, AL mengunggah protes terhadap sikap kepala sekolah melalui akun Facebook-nya pada 16 Januari 2019. Unggahan AL tersebut menuai banyak komentar dan berbuntut panjang, sehingga pada 13 Mei 2019 lalu ananda AL diputuskan tidak lulus oleh rapat dewan guru sekolahnya.
AL menganggap ketidaklulusannya akibat sikap kritis dirinya kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Sembalun. Dalam unggahannya, AL memprotes sikap kepala sekolah yang memulangkan salah satu siswa karena terlambat masuk sekolah.
Kepala Sekolah juga menurut AL Pernah melempar jaket ke tempat sampah dan memukulnya. AL sendiri pernah dipulangkan dan tidak boleh mengikuti try out karena memakai seragam sekolah tidak sesuai ketentuan harinya, padahal seragam hari itu belum kering mengingat sedang musim hujan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News