Melansir kelaspintar.id, puisi dapat dilihat baik dari sisi bentuk, isi dan temanya, teknik penciptaan, serta penyajian tema-tema yang dimunculkan di setiap periode. Namun, dengan adanya Angkatan Pujangga Baru pada 1933 hingga 1945, puisi berevolusi dan diciptakan benar-benar baru.
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang mengedepankan keindahan. Namun, sudahkah Sobat Medcom memperhatikan perihal penting sebelum menulis puisi?
Yuk, simak unsur-unsur pembuat puisi di bawah ini!
Unsur pembangun puisi
Dilansir dari situs sumber.belajar.kemdikbud.go.id, unsur pembangun puisi dibagi menjadi dua, unsur fisik dan unsur batin. Lalu, apa sih yang menjadi bagian dari unsur fisik? Yuk, simak di bawah ini!Unsur fisik
Unsur fisik puisi merupakan unsur yang membangun secara fisik atau tampak dalam bentuk susunan kata. Diketahui, unsur fisik terdiri dari:1. Diksi
Diksi merupakan pilihan kata yang digunakan dalam penulisan puisi. Diketahui, pemilihan diksi memperhatikan juga unsur estetik. Contohnya "aku ini binatang jalang dari kumpulannya yang terbuang," kutipan dari puisi yang barjudul 'Aku' yang ditulis oleh Chairil Anwar.2. Pengimajian
Imaji atau pengimajian merupakan susunan kata yang dapat mengungkapkan atau memperjelas pengalaman imajinasi. Dengan imaji atau pencitraan, kata-kata yang disusun dalam puisi bisa lebih obyektif, sehingga pembaca dapat ikut merasakannya.Contohnya seperti:
Imaji Visual
"Dibiarkan yang tak terucapkan, diserap akan pohon berbunga itu," kutipan dari puisi yang berjudul 'Hujan Bulan Juni' yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono. Pohon berbunga dari kutipan tersebut merupakan objek yang dapat dilihat.Imaji Auditif
"Ia dengar kepak sayap kelelawar dan guyur hujan dari sisah daun karena angin datang pada kemuning. Ia dengar resah kuda serta langkah pedati ketika langit bersih menampakkan bima sakti," kutipan dari puisi yang berjudul 'Asmaradana' yang ditulis oleh Goenawan Moehamad. Terdapat pada kalimat "ia dengan kepak sayap," yang mengungkapkan seolah-olah objek yang dicitrakan didengar oleh pembaca.3. Kata konkret
Kata konkret merupakan penyebab dari terjadinya proses imaji atau pencitraan dalam puisi. Dengan ini, pembaca mampu berimajinasi dan membayangkan secara jelas peristiwa yang digambarkan penyair.Contoh: kata 'salju' yang ada di puisi dapat memberikan makna yakni kesucian,kehampaan, dan rasa dingin.
4. Bahasa Figuratif
Bahasa figuratif membuat puisi menjadi kaya akan makna. Beberapa contohnya yang bisa diketahui yakni, antara lain majas metafora, simile, personifikasi, ironi repetisi, dan lain-lain.6. Tipografi
Tipografi merupakan susunan penulisan huruf dalam puisi, seperti pemilihan tanda baca, huruf besar atau kecil, dan lain-lain.7. Rima dan Irama
Merupakan unsur fisik puisi berupa pengulangan bunyi dalam puisi. Fungsi rima adalah membangun irama baris agar karya puisi terasa hidup. Terdapat beberapa jenis rima yang bisa digunakan dalam puisi, yakni rima awal, tengah, dalam, dan akhir.Jenis-jenisnya:
- Rima Sejajar (a-a-a-a)
- Rima Kembar (a-a-b-b)
- Rima Berpeluk (a-b-b-a)
- Rima Bersaling (a-b-a-b).
Baca juga: Ungkapan Cinta yang Sederhana dari Sapardi Djoko Damono dalam Puisi 'Aku Ingin' |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News