"Aku Ingin" merupakan sebuah ungkapan cinta dari Eyang Sapardi. Hal ini dapat dirasakan langsung dari larik pembukanya yang berbunyi; "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:".
Dalam kalimat lanjutannya, Eyang Sapardi menggunakan majas personifikasi, yang mengibaratkan benda mati seolah-olah bisa hidup dan punya sifat layaknya manusia.
"...dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu"
Sementara pada bait keduanya yang sekaligus menjadi bait terakhirnya, Eyang Sapardi menggunakan struktur kalimat yang sama, namun dengan sedikit perbedaan pada larik yang terdapat majas.
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"
Dera Rae Nursiami Harfi, dkk dalam jurnal berjudul ANALISIS SEMIOTIK DALAM PUISI "AKU INGIN" KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO (2020), menyimpulkan bahwa puisi ini merupakan ungkapan rasa cinta kepada pasangan dengan tulus dan sederhana.
Dalam puisi ini, Eyang Sapardi pun menyiratkan tentang sebuah pengorbanan sebagai bentuk ungkapan cinta. Hal ini tertuang dalam larik; "dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada".
Larik tersebut seolah ingin menyampaikan rasa cinta yang tulus, yang tidak diucapkan berlebihan, melainkan diwujudkan melalui kesediaan untuk berkorban demi orang yang dicintai, bahkan sampai tiada.
(Nicholas Timothy Suteja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id