Ilustrasi. Pexel
Ilustrasi. Pexel

Teks Cerita Inspiratif: Pengertian, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan

Medcom • 10 Maret 2023 19:28
Jakarta: Seringkali cerita inspiratif disampaikan pada momen-momen tertentu. Cerita yang berisi pengalaman menginspirasi tersebut dapat diambil dari kisah nyata ataupun ditulis sendiri karena mengandung pesan moral. Cerita inspiratif diharapkan mampu membangkitkan semangat serta nilai-nilai positif bagi pembaca.
 
Pembuatan cerita inspiratif tentunya memerlukan kemampuan dan pengetahuan, terutama pada cara penulisan cerita yang harus memperhatikan kaidah kebahasaan.

Pengertian teks cerita inspiratif

Cerita inspiratif adalah cerita yang mengandung pesan moral berdasarkan pengalaman yang dialami tokoh pada cerita tersebut. Cerita inspiratif bertujuan agar pembaca dapat tergugah menjadi pribadi yang lebih baik usai membaca cerita tersebut.
 
Pesan moral bisa didapatkan secara tersurat melalui pernyataan atau komentar penulis dalam cerita. Selain itu, pesan moral juga bisa diperoleh secara tersirat melalui dialog-dialog cerita ataupun perilaku tokoh yang tertulis di dalamnya.

Teks cerita inspiratif ini dapat berupa pengalaman nyata penulis ataupun kisah fiksi. Meski demikian, penyusunan cerita harus sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan yang ada.

Struktur teks cerita inspiratif

Berikut penjelasan singkat mengenai struktur teks cerita inspiratif:

1. Orientasi

Orientasi terletak pada bagian awal cerita yang berisi pengenalan tokoh atau penggambaran situasi. Pengenalan tersebut memuat tempat lahir, kondisi sosial, budaya, hingga masa kecil tokoh yang dapat menjadi sorotan dalam teks cerita inspiratif.

2. Rangkaian peristiwa

Bagian ini menceritakan peristiwa yang dialami tokoh secara kronologis yang sebisa mungkin amanat dalam cerita dapat tersampaikan dengan jelas kepada pembaca. Namun, teksi cerita inspiratif berbeda dengan biografi sehingga tidak perlu menceritakan seluruh riwayat hidup tokoh tersebut.

3. Komplikasi

Pada bagian komplikasi, menceritakan permasalahan dan konflik batin yang dialami tokoh. Permasalahan inilah yang nantinya akan membuat pembaca menjadi lebih bersemangat dan termotivasi.

4. Resolusi

Bagian ini merupakan tahapan ketika tokoh memilih atau mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalahnya. Pada resolusi, diharapkan permasalahan tokoh akan menghilang sehingga dapat merubah nasib tokoh.

5. Koda

Koda merupakan bagian akhir dalam teks cerita inspiratif yang umumnya ditutup dengan narasi terkait keadaan tokoh setelah bagian resolusi. Pada sejumlah cerita, penulis menyampaikan secara langsung atau tertulis pada bagian ini.

Kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif

Dilansir dari laman Sumber Belajar Kemdikbud, berikut kaidah kebahasaan teks cerita inspiratif:
 
1. Menggunakan kata keterangan, yakni keterangan waktu, tujuan, dan cara
Keterangan waktu berfungsi untuk menerangkan kejadian secara kronologis, contohnya:
  • kemarin, besok, saat siang hari, malam hari dan sejenisnya
  • Keterangan tujuan berfungsi untuk menunjukkan informasi atau tujuan tokoh, contohnya: untuk, supaya, agar, dan sejenisnya
  • keterangan cara berfungsi untuk menjelaskan langkah atau tahapan yang dilakukan tokoh, contohnya: dengan, secara, dan melalui
2. Menggunakan kata konjungsi atau kata penghubung
 
Konjungsi ini berfungsi untuk menghubungkan klausa atau kalimat sehingga menjadi paragraf yang padu. Jenis kata hubung yang digunakan adalah kata hubung intrakalimat dan antarkalimat.
  • Konjungsi intrakalimat menghubungkan antara klausa induk dan klausa anak, contohnya: dan, sedangkan, lalu, kemudian, tetapi, dan sehingga
  • Konjungsi antarkalimat menghubungkan antara kalimat satu dengan kalimat lainnya, contohnya: walaupun demikian, setelah itu, akan tetapi, oleh sebab itu, selain itu, dan sejenisnya
3. Menggunakan kalimat majemuk
 
Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki subjek dan predikat majemuk atau lebih dari satu. Kalimat majemuk dibagi menjadi dua, yakni kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
  1. Kalimat majemuk setara terdiri dari klausa yang memiliki hubungan setara, yang ditandai dengan konjungsi dan, juga, serta, dan sejenisnya. Contohnya: Adi sedang bermain di depan rumah, lalu memakan masakan Rina.
  2. Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang memiliki anak kalimat dan induk kalimat yang ditandai dengan konjungsi walaupun, meskipun, agar, supaya, karena, sehingga, maka, ketika, apabila, bahwa, dan sebagainya. Contohnya: Irma belanja ke pasar, ketika Ade berkunjung ke rumahnya.
Sekarang Sobat Medcom sudah lebih paham kan mengenai teks cerita inspiratif? Berarti kamu bisa langsung menerapkannya untuk membuat cerita atau karya tulis tersebut. (Jessica Gracia Siregar)
 
Baca juga: 5 Contoh Pidato Singkat dengan Berbagai Tema, Beserta Cara Menyusunnya

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan