Acara yang digelar pada 2-4 Maret 2023 ini menghadirkan lebih dari 1.000 karya siswa Sampoerna Acadamy mulai dari jenjang PAUD hingga SMA. "Untuk Sampoerna Academy Medan sendiri terdapat 321 karya yang didaftarkan dengan beberapa highlight proyek meliputi Mini Plane Engine, Solar Panel Robot, DIY Claw Machine, Math Board Game, Solar Powered Plant Watered, Upcycling Tote Bag, RFID Smart Lock dan lainnya," kata Principal of Sampoerna Academy Medan, Mary Jane Luyon-Fajardo, Sabtu 4 Maret 2023.
Acara ini diadakan sebagai upaya Sampoerna Academy dalam memberikan kesempatan bagi siswa untuk menciptakan, berkreasi, dan mempresentasikan inovasi mereka yang berkaitan dengan STEAM. Pihaknya berharap gelaran ini menjadi momentum bagi semua peserta didik untuk menunjukkan nilai Integrity, Growth Mindset, Nobility, Innovation, Teamwork and Excellence.
“Selain itu, kami juga berharap STEAM Expo 2023 akan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa, baik bagi siswa, orang tua, hingga masyarakat umum. Kami juga berharap acara ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi anak-anak dan remaja untuk bisa menjadi inovator muda yang mampu berpikir kritis dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” kata Mary.
Penerapan metode STEAM di Sampoerna Academy dirancang untuk memperkuat lima komponen penting siswa yang disebut 5C, yakni Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration, and Character.
Pendekatan STEAM mengintegrasikan pemikiran dan praktik yang sangat efektif dan efisien dalam membantu siswa tetap fokus dan terlibat pada sepanjang sesi. Melalui pembelajaran STEAM, peserta didik juga memiliki pemahaman lebih holistik serta dapat langsung menerapkannya pada masalah-masalah yang berorientasi pada kehidupan nyata.
Lebih lanjut, Mary menyatakan, Sampoerna Academy memberikan wadah bagi para siswa untuk menunjukkan perkembangan belajar. Selain itu siswa dipancing untuk menumbuhkan semangat dan motivasi belajar mereka sejak dini.
“Program ini sejalan dengan komitmen Sampoerna Academy untuk terus mengakselerasi terciptanya pemimpin masa depan yang berpikir kritis dan problem solver. Selama proses pembuatan proyek, para guru selalu memberikan bimbingan dan konsultasi serta mengawasi dan menantang para siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah pemikiran mereka. Pendekatan ini dapat merangsang pemahaman holistik dan pemikiran kritis, yang menjadi bukti efektivitas pendekatan STEAM dalam mengembangkan kompetensi peserta didik,” ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Baca juga: Artificial Intelligence Inovasi Terbaru yang Mengubah Dunia: Ini Contoh dan Keuntungannya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News