Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan, lingkungan belajar yang menyenangkan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik peserta didik. Selain lingkungan belajar, rasa keberhargaan dan penilaian diri peserta didik juga dapat mempengaruhi prestasi peserta didik.
?Pengenalan tersebut mulai dari kegiatan seputar pengenalan sarana dan prasarana sekolah, program sekolah, konsep pengenalan diri, pembinaan awal kultur sekolah, sampai dengan pengenalan cara belajar saat di SMK.
Menurut Nadiem, penilaian dan keberhargaan diri dapat terbentuk apabila peserta didik mampu mengenali dan mengeksplor potensi diri terhadap berbagai peluang di sekitarnya. Pengenalan ini dapat dilakukan oleh peserta didik melalui kegiatan MPLS.
Merujuk Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru, MPLS adalah kegiatan yang wajib dilakukan pada tahun ajaran baru. Kegiatan MPLS merupakan salah satu bentuk dukungan proses pembelajaran.
Nadiem mengungkapkan rasa bangganya terhadap hasil karya siswa SMK yang telah menembus pangsa pasar dunia. “Hal ini menjadi bukti bahwa siswa SMK tidak bisa dipandang sebelah mata. SMK adalah pilihan yang tepat untuk bisa mendapatkan pengalaman belajar sesuai minat masing-masing melalui praktik langsung di lapangan,” kata Nadiem dalam kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Jakarta, dalam keterangannya, Jumat, 21 Juli 2023.
Nadiem menjabarkan, hal tersebut menjadi bukti atas komitmen pemerintah dalam mentransformasi pendidikan di Indonesia. Salah satunya adalah melalui kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek.
Kebijakan ini merupakan langkah nyata dalam menghadirkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Melalui kebijakan Merdeka Belajar, peserta didik dan tenaga kependidikan diberikan wadah mengekspresikan kemerdekaan berpikirnya sehingga bisa memberikan sumbangsih karya untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati, menyampaikan SMK merupakan wadah untuk mengembangkan potensi diri, mengasah keterampilan, dan mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga kerja yang terampil dan kompeten. Tidak hanya untuk bekerja, peserta didik juga dipersiapkan untuk bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau mengembangkan diri menjadi wirausaha.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati. Foto: BKHM
Kegiatan Sapa Peserta Didik SMK se-Indonesia dalam rangka MPLS diharapkan menjadi inspirasi yang menguatkan pendidikan karakter anak-anak Indonesia. Selain itu, harapannya melalui kegiatan ini seluruh elemen di satuan pendidikan terus menciptakan atmosfer yang sehat sehingga peserta didik dapat belajar dengan tenang tanpa adanya gangguan.
“Jadikan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar dan berkarya, tidak ada lagi tindakan-tindakan perundungan, intoleransi, dan pelecehan seksual," imbau Kiki.
Dalam tema “Bangga Jadi Anak SMK”, Kiki juga mengajak peserya didik untuk memupuk rasa bangga terhadap identitas dan peran kalian sebagai anak-anak SMK. "Anda semua adalah agent of change yang ke depannya memiliki peran dan kontribusi untuk menjadi ujung tombak pembangunan membawa bangsa Indonesia lebih maju dan terus ke arah lebih baik lagi,” pungkas Kiki.
Baca juga: Perpeloncoan Tak Cuma Saat MPLS, Ekskul Juga Harus Diawasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News