Kwik Kian Gie. DOK MI
Kwik Kian Gie. DOK MI

Kwik Kian Gie: Ingin Bermanfaat Lewat Pendidikan Sejak SMA

Ilham Pratama Putra • 29 Juli 2025 11:01
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (1999-2000), Kwik Kian Gie, meniggal dunia di usia 90 tahun. Kwik yang lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah pada 11 Januari 1935 ini juga dikenal sebagai seorang ahli ekonomi dan politikus keturunan tionghoa.
 
Kwik juga pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004). Tak cuma berkiprah sebagai menteri dan ekonom, ia juga seorang yang mengabdikan dirinya pada dunia pendidikan sampai akhir hayat.
 
Mengutip berbagai sumber, setelah lulus SMA, Kwik Kian Gie melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE UI) pada tahun 1956. Setelah lulus dari UI, ia melanjutkan studi ke Belanda.

Dia studi di Nederlandsche Economische Hogeschool yang kini bernama Erasmus Universiteit, Rotterdam, Belanda. Ia lulus pada tahun 1963.
 
Pascalulus, Kwik tak langsung pulang ke Indonesia. Kwik muda bekerja dulu sebagai asisten atase kebudayaan dan penerangan Kedutaan Besar RI di Den Haag selama satu tahun. Kemudian, ia menjadi direktur perusahaan perkebunan NV Handelsonderneming IPILO, Amsterdam.
 
Kepedulian Kwik dalam dunia pendidikan sudah menjadi visinya sejak di bangku SMA. Dalam wawancara dengan salah satu media massa, ia menyampaikan sejak di bangku SMA, ia merasa kehadirannya di dunia hanya berarti kalau karyanya bermanfaat bagi orang banyak dan hal itu dapat diwujudkan dalam penyelenggaran pendidikan.
 
Pada tahun 1954, Kwik mendirikan SMA Erlangga di Surabaya. Pada tahun 1968, Kwik Kian Gie menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti sampai sekarang.
 
Baca juga: Indonesia Berduka! Ekonom Senior Kwik Kian Gie Meninggal Dunia di Usia 90 Tahun 

Pada 1982, bersama-sama dengan Prof. Panglaykim mendirikan sekolah MBA yang pertama di Indonesia, yaitu Institut Manajemen Prasetiya Mulya. Kemudian, pada tahun 1987, Kwik bersama Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko mendirikan Institut Bisnis Indonesia (IBI). Kini IBI berganti nama menjadi Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (Kwik Kian Gie School of Business).
 
Dalam dunia bisnis, Kwik tidak cuma menjadi direktur perusahaan perkebunan NV Handelsonderneming IPILO, Amsterdam. Kwik juga memimpin lembaga keuangan nonbank, yaitu Indonesia Financing & Investment Company selama tiga tahun sejak 1970.
 
Ia juga membuka usaha pengelolaan perkebunan di bawah PT Jasa Dharma Utama dan mendirikan PT Altron Panorama Electronics, agen tunggal dan distributor beberapa barang elektrik dan elektronik.
 
Di dunia politik, Kwik bergabung dengan PDI. Di sana ia duduk di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) (sekaligus menjadi salah satu Ketua DPP PDI). Meski kemudian pemerintah menyingkirkan Megawati dari PDI, ia tetap konsisten membela dan mendukung putri sang proklamator itu.
 
Reformasi yang berkobar menyusul runtuhnya pimpinan Orde Baru Soeharto, PDI (kemudian bernama PDI Perjuangan) kemudian mendapat ruang gerak yang sebebas-bebasnya. Selanjutnya, Kwik melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI. Di sana, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua MPR RI.
 
Selepas itu, Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi (1999-2000) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas (2001–2004). Atas jasa-jasanya, ia dianugerahi Bintang Mahaputera Adipradana oleh Pemerintah Republik Indonesia, penghargaan tinggi yang mencerminkan kontribusi luar biasanya dalam bidang ekonomi dan pembangunan nasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan