Connie Rahakundini Bakrie/Tangkapan layar
Connie Rahakundini Bakrie/Tangkapan layar

Connie Bakrie: Guru Ibarat Akar bagi Pohon Masa Depan

Wandi Yusuf • 27 November 2024 14:39
Jakarta: Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional dari St Petersburg University, Connie Rahakundini Bakrie, menyatakan guru ibarat akar bagi pohon masa depan. Menurut dia, guru adalah pembangun masa depan bangsa.
 
"Jika akar sebuah pohon adalah sumber kehidupannya, maka guru adalah akar dari masyarakat yang menguatkan dan menjadi pondasi masa depan kita,” kata Connie dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, 27 November 2024. 
 
Pernyataan Connie merupakan refleksinya untuk peringatan Hari Guru Nasional pada 25 November lalu. Connie menjadi pembicara dalam sesi kuliah umum di Pesantren Mahad Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.
 
Connie menegaskan peran penting guru dalam membentuk masa depan suatu bangsa. Ia menekankan bahwa guru berfungsi sebagai akar masyarakat, merawat dan membangun fondasi bagi generasi mendatang. 

“Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga arsitek jiwa yang menyalakan rasa ingin tahu, menanamkan nilai-nilai, dan membangun karakter siswa,” kata dia.
 
Connie yang juga pakar pertahanan dan militer menyebutkan kekuatan suatu bangsa terletak pada pikiran dan hati rakyatnya yang dibentuk oleh para guru. Dalam menghadapi tantangan global, guru berperan sebagai cahaya penuntun, pencipta harmoni, pengetahuan, dan harapan di tengah kesulitan.
 

Belajar dari mahaguru

Ia juga menggarisbawahi pentingnya sistem pendidikan yang mengintegrasikan keterampilan praktis dan inovasi teknologi. Hal ini mengacu pada model pendidikan di Finlandia, Singapura, dan Jepang. 
 
Connie menyoroti bahwa para guru seperti Chanakya, Konfusius, dan Ki Hajar Dewantara merupakan contoh mahaguru yang memberi pengaruh signifikan dalam membentuk masyarakat dan peradaban. Dengan belajar dari mahaguru, kata dia, kita tidak hanya memperoleh pengetahuan tetapi juga mengembangkan karakter dan moralitas. 
 
Baca: Meningkatan Kompetensi Guru Harus Diiringi Peningkatan Kesejahteraan

Connie mengapresiasi Pimpinan Ponpes Mahad Al Zaytun, Syech Panji Gumilang, yang menekankan keseimbangan antara pengetahuan akademis, keterampilan hidup, dan kesejahteraan emosional dalam pendidikan yang dibangun di sana. 
 
Menurut dia, Al Zaytun menjalankan sistem pendidikan negara maritim dengan menekankan pembelajaran berbasis pengalaman dan pemecahan masalah. Hal ini bisa menjadi bekal menghadapi tantangan nyata di masa depan. 
 
"Untuk membangun negara maritim yang kuat, pendidikan yang memahami pentingnya laut dan perdagangan maritim harus diutamakan," kata Connie.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan