Karena itu, pemerintah sedang membuat aturan baru membatasi penggunaan media sosial oleh anak-anak demi melindungi mereka. Pemerintah mempertimbangkan pembatasan penggunaan media sosial untuk anak-anak.
Hal ini didorong dengan meningkatnya jumlah anak usia 5-12 tahun yang menggunakan internet, yang menurut data BPS 2023 mencapai lebih dari 12 persen.
Hal ini membuat pemerintah merasa perlu mempelajari dampak media sosial terhadap perkembangan anak. Berikut ini hal-hal yang mesti dipahami terkait penggunaan media sosial oleh anak-anak, mulai dari dampaknya, usulan, dan solusinya:
Dampak negatif media sosial pada anak
Penggunaan berlebihan media sosial pada anak mengakibatkan dampak negatif. Berikut dampak negatif media sosial pada anak:- Penggunaan media sosial tanpa batasan bisa mempengaruhi perkembangan mental dan karakter anak
- Anak-anak yang masih dalam tahap pembentukan jati diri sering terpapar konten yang kurang sesuai, seperti toxic content, judi online, atau pornografi
- Media sosial juga dapat menyebabkan rasa iri atau tekanan sosial akibat konten yang menunjukkan gaya hidup konsumtif
- Kondisi ini bisa mengganggu pola pikir anak dan mempengaruhi hubungan mereka dengan keluarga serta lingkungan sekitar
Baca juga: 8 Tips Praktis Membimbing Anak Menggunakan Media Sosial |
Usulan usia pembatasan
Beberapa negara, seperti Australia dan Uni Eropa sudah menetapkan batasan usia 16 tahun untuk penggunaan media sosial. Di Indonesia, pembatasan usia masih dibahas, dengan usulan usia minimal 13 tahun.Agar kebijakan ini berjalan dengan baik, pemerintah, platform media sosial, dan orang tua perlu bekerja sama. Tantangan utamanya adalah memastikan platform media sosial menerapkan aturan dengan benar dan membantu orang tua dalam mengawasi kegiatan digital anak-anak mereka.
Solusi dan peran orang tua
Pembatasan media sosial harus diikuti dengan edukasi yang lengkap. Orang tua berperan penting dalam mengawasi aktivitas anak-anak di dunia digital. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan fitur parental control di perangkat anak.Selain itu, perlu ada program yang mendukung pengembangan bakat anak di dunia digital dengan cara positif. Hal ini agar teknologi bisa digunakan untuk belajar dan berkreasi, bukan hanya hiburan yang bisa memberikan dampak negatif.
Itulah alasan pemerintah sedang mempertimbangkan aturan baru untuk membatasi penggunaan media sosial oleh anak-anak. Dengan semakin banyaknya anak mengakses internet, peran orang tua dan platform media sosial sangat penting untuk mengawasi aktivitas digital mereka.
Teknologi bisa digunakan secara positif untuk belajar dan berkreasi bila ada pembatasan usia dan edukasi yang tepat. (Nanda Sabrina Khumairoh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News