Menurut Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), Suwignyo Agus hal tersebut akan membawa perubahan yang paling mendasar. Di mana dunia pendidikan membutuhkan pedagogi baru atau cara baru dalam mendidik pelajar di era digital.
"Ada kebutuhan transformasi pendidikan mengenai konsep pedagogi digital," kata Suwignyo dalam Refleksi Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19 dan Strategi Peningkatan Mutu Menuju Habitus Baru, Jumat, 4 Juni 2021.
Menurutnya, pedagogi digital akan menjadi kebutuhan dunia pendidikan hari ini dan selanjutnya. Sehingga pedagogi digital disebutnya sebagai paradigma baru yang harus dipahami.
"Perlu kita membangun berbagai konsep, paradigma ini mengenai digital pendagogi," tegas nya.
Baca juga: Ingin SDM Unggul, Semua Anak Indonesia Harus Kuliah
Langkah pertama, menurutnya pihak terkait harus melakukan pemetaan Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan) Opportunity (kesempatan), dan Threats (ancaman) atau SWOT dari pembentukan pedagogi digital. Agar pedagogi digital ini dapat berjalan sesuai harapan.
"Misalnya di strength kita punya apa, apa yang kita jadikan wujud nyata dari tranformasi digital, guru pada posisi yang seperti apa. Di lain sisi mungkin kelamahannya interaksi langsung akan hilang dan sebagainya," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News