Ilustrasi belajar. Medcom.id/M Rizal
Ilustrasi belajar. Medcom.id/M Rizal

Jenis Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik

Medcom • 22 Februari 2022 17:41
Jakarta: Dalam ilmu kimia, terdapat dua jenis larutan yang dibedakan berdasarkan daya hantar listrik. Keduanya adalah larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
 
Secara umum, larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Sedangkan, larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik.
 
Untuk memahami lebih lanjut mengenai jenis-jenis larutan ini, simak penjelasan berikut yang dikutip dari laman Zenius:

Larutan elektrolit

Kemampuan untuk menghantarkan arus listrik pada jenis larutan ini berasal dari pembentukan ion-ion dalam proses pelarutannya. Selain ion, elektrolit ini juga terbentuk dari senyawa kovalen polar. Adapun senyawa ion itu sendiri merupakan zat elektrolit yang menghasilkan ion-ion—seperti garam—ketika larut dalam air.

Sementara itu, kovalen polar adalah senyawa yang atom-atomnya bergabung melalui ikatan kovalen. Senyawa ini terbentuk akibat perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang bergabung.
 
Larutan elektrolit dibedakan menjadi dua macam berdasarkan kekuatan listriknya. Berikut penjelasannya:
 

1. Larutan elektrolit kuat

Jenis larutan elektrolit ini memiliki kekuatan daya hantar listrik yang besar, di mana nilai α = 1 atau mendekati 1. Besarnya daya hantar ini dikarenakan seluruh molekulnya dapat terionisasi dengan sempurna.
 
Ada beberapa ciri yang mengindikasikan apakah suatu larutan termasuk elektrolit kuat. Di antaranya mampu menyalakan sebuah lampu, menghasilkan banyak gelembung gas, dan persamaan reaksinya ditandai dengan satu arah panah ke kanan.
 
Contoh larutan elektrolit kuat antara lain asam sulfat (air aki) dan natrium klorida (garam dapur).

2. Larutan elektrolit lemah

Jenis larutan elektrolit ini memiliki kekuatan daya hantar yang lemah, di mana nilai α hanya berada di antara 0 dan 1. Lemahnya daya hantar ini dikarenakan hanya sebagian kecil molekulnya terurai menjadi ion-ion.
 
Larutan elektrolit lemah dapat ditandai dengan beberapa ciri. Salah satunya mampu menyalakan lampu dengan cahaya redup atau bahkan sama sekali tidak menyala. Selain itu, gelembung gas yang dihasilkan juga relatif sedikit dan persamaan reaksinya ditandai dengan dua arah panah ke kanan dan kiri.
 
Contoh larutan elektrolit lemah antara lain cuka dapur (CH3COOH), semua jenis air (H2O), dan amonium hidroksida (NH4OH).

Larutan non-elektrolit

Berbanding terbalik dengan larutan elektrolit, jenis larutan non-elektrolit sama sekali tak dapat menghantarkan arus listrik. Sebab, tidak terbentuk ion-ion dalam pelarutnya.
 
Jenis larutan ini ditandai dengan ketidakmampuan menyalakan lampu. Selain itu, juga tidak bisa menghasilkan gas pada kedua elektrodenya.
 
Senyawa yang termasuk dalam kelompok ini adalah urea, gula (glukosa atau sukrosa), alkohol dan senyawa-senyawa kovalen non polar.
 
Itulah pembahasan mengenai penggolongan larutan berdasarkan daya hantar listriknya. (Nurisma Rahmatika)
 
Baca: Apa Itu Haloalkana? Ini Sifat, Klasifikasi, dan Kegunaannya
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan